Genjot Penyerapan Anggaran, Pemerintah Permudah Administrasi



JAKARTA. Deputi Menko Perekonomian Bidang Infrastruktur dan Pengambangan Wilayah Bambang Susantono mengatakan hampir seluruh proyek pembangunan infrastruktur 2008 telah berjalan. Hanya saja sampai saat ini prestasi fisik yang dilakukan kontraktor lebih cepat dibanding prestasi keuangan yang seharusnya mereka terima."Pemerintah akan mempercepat dan mempermudah administrasi sehingga pada bulan-bulan terakhir penyerapan anggaran bisa dilakukan semuanya," kata Bambang di Jakarta, kemarin. Menurutnya, selama ini ada gap antara pekerjaan fisik yang dilakukan oleh kontraktor dengan penyerapan anggaran yang seharusnya mereka lakukan.Bambang mencontohkan, jika dalam pekerjaan fisik kontraktor telah menyelesaikan 80% pembangunan namun anggaran belum dicairkan semuanya bahkan hanya sekitar 50% saja. Menurutnya semakin kompleks pekerjaan yang dilakukan, maka gap antara pekerjaan fisik dan penyerapan anggaran juga semakin besar. "Saya enggak ingat daftarnya, tapi kita sedang mengumpulkan data dari kementerian dan lembaga (K/L) seluruh realisasi proyek dan penyerapan anggaran," ujarnya.Pada APBN 2008, menurut Bambang, lima K/L memiliki anggaran infrastruktur terbesar, yaitu Departemen Pekerjaan Umum (DPU), Departemen Perhubungan, Departemen Komunikasi dan Informatika, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral , dan Kementerian Perumahan Rakyat.  "Total anggaran yang ada mencapai Rp 60 triliun, belum termasuk pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh BUMN, seperti PLN dan Telkom," katanya.Seperti diketahui, pemerintah bakal menggenjot penyerapan anggaran dalam APBN 2008 di bulan Desember yang akan datang. Pemerintah harus menghabiskan sekitar Rp 120 triliun dana sisa di satu bulan terakhir tersebut. Beberapa program dan proyek strategis menjadi tumpuan pemerintah untuk belanjanya, yaitu infrastruktur, pengentasan kemiskinan termasuk juga belanja pegawai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: