Genjot PNBP di Tengah Penurunan Harga Komoditas, Ini Strategi Pemerintah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mematok target penerimaan negara bukan pajak (PNBP) tahun 2024 sebesar Rp 473,0 triliun.

Namun, ini menurun 8,3% bila dibandingkan dengan outlook PNBP dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 yang sebesar Rp 515,8 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyiratkan, penurunan target PNBP ini didorong oleh normalisasi harga komoditas yang kemudian menggerus penerimaan sumber daya alam (SDA).


Adapun pemerintah mematok penerimaan SDA sebesar Rp 193,5 triliun atau menurun 13,34% bila dibandingkan dengan outlook 2023 yang sebesar Rp 223,3 triliun.

Baca Juga: Harga Komoditas Turun, Pendapatan SDA akan Berkurang

Dengan demikian, bendahara negara mengungkapkan pemerintah akan mengoptimalkan PNBP dari pos yang lain, salah satunya mengoptimalkan penerimaan dividen dari badan usaha milik negara (BUMN).

"Kami akan mengoptimalkan dividen dari BUMN," terang Sri Mulyani dalam konferensi pers RAPBN 2024, Rabu (16/8).

Selain itu, Sri Mulyani akan meningkatan inovasi dan kualitas layanan kementerian/lembaga (K/L) yang punya badan layanan umum (BLU) untuk menjaga PNBP.

Termasuk, "misalnya BLU untuk pelayanan pembuatan surat izin mengemudi (SIM) juga surat tanda nomor kendaraan (STNK)," tambahnya.

Baca Juga: Konsekuensi Hilirisasi, Penerimaan Bea Masuk Tahun 2024 akan Menurun

Pemerintah juga akan meningkatkan sinergi dan perluasan teknologi informasi, juga penguatan pengawasan dan kepatuhan wajib bayar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto