Genjot premi dari bancassurance



JAKARTA. Jalur penjualan produk lewat bank alias bancassurance semakin menjadi andalan perusahaan asuransi. Makanya, para pelaku di industri asuransi terus menambah jumlah kerjasama dengan perbankan.

Hendrisman Rahim, Direktur Utama PT Asuransi Jiwasraya (Persero) mengatakan, pihaknya menargetkan akan menambah kerjasama dengan lima bank di tahun ini. Dari target itu, Jiwasraya sudah merealisasikan kerjasama dengan dua bank.

Dalam enam bulan ke depan, Jiwasraya mengharapkan bisa menggaet tiga bank baru untuk menjajakan produknya. "Kerjasama dengan bank memang harus terus dilakukan," kata Hendrisman.


Saat ini, perusahaan asuransi jiwa ini sudah mengikat tali kerjasama dengan enam bank. Dus, di akhir tahun ini, Jiwasraya akan bekerja sama dengan sembilan bank.

Menurut Hendrisman, Jiwasraya mengincar kerjasama dengan bank-bank lokal, seperti Bank Pembangunan Daerah (BPD). Alasannya, bank daerah bisa menguasai pasar di tempatnya beroperasi. "Bank lokal itu tidak jelek-jelek banget," kata dia.

Perusahaan asuransi lainnya, PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia juga akan meningkatkan pertumbuhan bisnis dari jalur distribusi bancassurance di semester kedua tahun ini. Saat ini Tokio Marine baru bekerja sama dengan tiga bank yakni Bank Victoria, Bank of China dan Bank Mestika dalam memasarkan produknya.

Nah, sampai akhir tahun ini, Tokio Marine berharap bisa menambah kerjasama dengan sejumlah bank, baik BPD ataupun bank umum. "Targetnya sampai akhir tahun ada kerjasama dengan empat bank besar," ujar Edy Purwanto, Direktur PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia.

Selain bancassurance, cara lain untuk meningkatkan premi adalah rajin menelurkan produk anyar. Dalam waktu dekat, Tokio Marine akan merilis produk tradisional yaitu whole life. Saat ini, Tokio Marine memiliki enam produk asuransi. Di akhir tahun, Tokio Marine berharap bisa mempunyai delapan produk.

Tokio Marine mengklaim, produk baru mereka yakni TM Maximum Investment Plan berkontribusi besar terhadap pendapatan premi. Sampai Maret 2014, Edy menyebut, Tokio Marine sudah mengantongi pendapatan premi hampir separuh dari target tahun ini yakni Rp 200 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Fitri Arifenie