JAKARTA. Industri reasuransi kian optimistis menjalani tahun 2015 ini. Kebijakan kewajiban memakai reasuransi dalam negeri berpeluang menambah premi. Sejumlah perusahaan reasuransi akan meningkatkan kapasitas guna menangkap peluang tersebut. Caranya adalah dengan menambah modal kerja. Ambil contoh, PT Reasuransi Internasional Indonesia (Reindo). Perusahaan reasuransi milik pemerintah ini berkeinginan menggenjot premi reasuransi di segmen asuransi umum. Pasalnya, selama ini banyak premi reasuransi yang dibuang ke luar negeri. Adi Pramana, Direktur Utama PT Reasuransi Internasional Indonesia mengatakan, risk based capital (RBC) Reindo saat ini masih terbilang aman yakni di kisaran 150%. Kendati demikian, penambahan modal menjadi hal penting untuk menyerap lebih banyak premi di tahun ini.
Genjot premi, reasuransi tambah modal
JAKARTA. Industri reasuransi kian optimistis menjalani tahun 2015 ini. Kebijakan kewajiban memakai reasuransi dalam negeri berpeluang menambah premi. Sejumlah perusahaan reasuransi akan meningkatkan kapasitas guna menangkap peluang tersebut. Caranya adalah dengan menambah modal kerja. Ambil contoh, PT Reasuransi Internasional Indonesia (Reindo). Perusahaan reasuransi milik pemerintah ini berkeinginan menggenjot premi reasuransi di segmen asuransi umum. Pasalnya, selama ini banyak premi reasuransi yang dibuang ke luar negeri. Adi Pramana, Direktur Utama PT Reasuransi Internasional Indonesia mengatakan, risk based capital (RBC) Reindo saat ini masih terbilang aman yakni di kisaran 150%. Kendati demikian, penambahan modal menjadi hal penting untuk menyerap lebih banyak premi di tahun ini.