CIKARANG. Tingginya omzet industri kosmetik dan produk herbal di Indonesia, membuka peluang PT Martina Berto Tbk (MBTO) untuk mengembangkan bisnisnya yang bernuansa ketimuran dan berbahan alami. Untuk itu, MBTO akan segera membangun pabrik ketiganya di lokasi Kebun Djamu Organik milik Martha Tilaar Group seluas 9,5 hektare (Ha). Bryan David Emil, Direktur Utama MBTO menuturkan, pembangunan pabrik itu untuk memenuhi kebutuhan kosmetik dan jamu domestik, seiring dengan tren penggunaan kosmetik di tengah-tengah masyarakat. Pabrik yang didirikan dengan izin pabrik jamu tradisional tersebut menelan investasi Rp 44 miliar. Pabrik tersebut ditargetkan mulai beroperasi pada kuartal kedua tahun ini. “Dana pembangunan pabrik jamu MBTO berasal dari dana IPO sebesar Rp 250 miliar," ujar Bryan seusai peletakan batu pertama pabrik barunya di Cikarang, Senin (23/4). Pabrik baru itu akan memproduksi 269 ton per tahun, sehingga secara total kapasitas produksi Martina Berto akan meningkat menjadi 6.354 ton per tahun. Dengan dibangunnya pabrik tersebut, perusahaan berharap dapat mencapai pertumbuhan 16% hingga 18% per tahun.
Genjot produk herbal, MBTO bangun pabrik Rp 44 M
CIKARANG. Tingginya omzet industri kosmetik dan produk herbal di Indonesia, membuka peluang PT Martina Berto Tbk (MBTO) untuk mengembangkan bisnisnya yang bernuansa ketimuran dan berbahan alami. Untuk itu, MBTO akan segera membangun pabrik ketiganya di lokasi Kebun Djamu Organik milik Martha Tilaar Group seluas 9,5 hektare (Ha). Bryan David Emil, Direktur Utama MBTO menuturkan, pembangunan pabrik itu untuk memenuhi kebutuhan kosmetik dan jamu domestik, seiring dengan tren penggunaan kosmetik di tengah-tengah masyarakat. Pabrik yang didirikan dengan izin pabrik jamu tradisional tersebut menelan investasi Rp 44 miliar. Pabrik tersebut ditargetkan mulai beroperasi pada kuartal kedua tahun ini. “Dana pembangunan pabrik jamu MBTO berasal dari dana IPO sebesar Rp 250 miliar," ujar Bryan seusai peletakan batu pertama pabrik barunya di Cikarang, Senin (23/4). Pabrik baru itu akan memproduksi 269 ton per tahun, sehingga secara total kapasitas produksi Martina Berto akan meningkat menjadi 6.354 ton per tahun. Dengan dibangunnya pabrik tersebut, perusahaan berharap dapat mencapai pertumbuhan 16% hingga 18% per tahun.