JAKARTA. Produsen kertas, PT Kertas Basuki Rachmat Tbk masih berusaha mencari modal kerja tambahan untuk meningkatkan produksi kertas. Dana segar baru yang didambakan emiten berkode saham KBRI tersebut antara US$ 10 juta sampai US$ 20 juta. Henry Priyantoro, Direktur PT Kertas Basuki Rachmat Tbk, menjelaskan, modal kerja itu untuk meningkatkan produksi. “Dengan modal kerja tambahan, kami bisa menaikkan jumlah produksi, sehingga pabrik bisa berjalan lebih optimal,” kata Henry, kepada KONTAN, Rabu (7/12). Dengan meningkatkan produksi, KBRI bisa meningkatkan efisiensi skala produksi. Keinginan KBRI menambah modal tersebut terkait pula dengan rencana manajemen KBRI memperbesar penjualan kertas untuk pasar baru di luar pasar Asean. Henry bilang, KBRI saat ini membidik pasar kertas di Timur Tengah.
Genjot produksi, Kertas Basuki cari dana segar
JAKARTA. Produsen kertas, PT Kertas Basuki Rachmat Tbk masih berusaha mencari modal kerja tambahan untuk meningkatkan produksi kertas. Dana segar baru yang didambakan emiten berkode saham KBRI tersebut antara US$ 10 juta sampai US$ 20 juta. Henry Priyantoro, Direktur PT Kertas Basuki Rachmat Tbk, menjelaskan, modal kerja itu untuk meningkatkan produksi. “Dengan modal kerja tambahan, kami bisa menaikkan jumlah produksi, sehingga pabrik bisa berjalan lebih optimal,” kata Henry, kepada KONTAN, Rabu (7/12). Dengan meningkatkan produksi, KBRI bisa meningkatkan efisiensi skala produksi. Keinginan KBRI menambah modal tersebut terkait pula dengan rencana manajemen KBRI memperbesar penjualan kertas untuk pasar baru di luar pasar Asean. Henry bilang, KBRI saat ini membidik pasar kertas di Timur Tengah.