Genjot Produksi, Merdeka Battery (MBMA) Siap Operasikan Dua Proyek HPAL pada 2025



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan ailiasi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) siap mengoperasikan dua proyek High-Pressure Acid Leach (HPAL) yang akan mulai beroperasi secara penuh pada tahun 2025.

Head of Corporate Communications MDKA, Tom Malik mengatakan, salah satu proyek unggulan MBMA adalah fasilitas HPAL yang dikembangkan bersama Zhejiang Huayou Cobalt dan PT Merdeka Industri Anantha (MIA), di bawah pengelolaan PT ESG New Energy Material. Hingga kuartal III-2024, progres pembangunan proyek ini telah mencapai 85%.

Proyek HPAL tersebut dirancang dengan kapasitas produksi 30.000 ton nikel per tahun dalam bentuk Mixed Hydroxide Precipitate (MHP). Tahap awal, fasilitas ini akan menghasilkan 20.000 ton MHP per tahun dan ditargetkan mulai commissioning pada akhir 2024.


"Kapasitas ini akan ditingkatkan menjadi 30.000 ton per tahun pada pertengahan 2025. MBMA memiliki 60% kepemilikan proyek ini melalui PT MIA," kata Tom kepada Kontan, Jumat (15/11).

Baca Juga: Dua Direksi Merdeka Battery (MBMA) Kompak Mundur, Mengapa?

Tom menuturkan pada tahun 2025, produksi nikel MBMA terdiri dari ambang Nickel SCM yang target 2024 adalah 4-5 juta wmt Saprolit dan 9,5-10,5 juta wmt Limonit.  Fasilitas RKEF (BSI, CSI dan ZHN) target 2024 adalah 80.000-85.000 ton dalam bentuk NPI. Nickel Matte yang target 2024 adalah 50.000-55.000 ton dalam bentuk High Grade Nickle Matte. HPAL dengan mulai beroperasi-nya PT ESG dan PT Meiming yang memproduksi MHP.

Selain itu, kata Tom, MBMA telah mengakuisisi 12,5% saham PT Meiming New Energy Material yang sedang menyelesaikan pembangunan fasilitas HPAL berkapasitas 25.000 ton MHP per tahun di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP). Proyek ini telah memasuki tahap akhir commissioning, dengan target memanfaatkan fasilitas Feed Preparation Plant (FPP) di tambang SCM pada pertengahan 2025.

Tom menambahkan, MBMA juga memastikan izin operasional proyek HPAL akan diselesaikan sesuai jadwal, menjadikan 2025 sebagai tahun penting dalam sejarah operasional perusahaan.

Selanjutnya: Cak Imin: Pemerintah Bakal Beri Bantuan hingga Pelatihan untuk Korban Judi Online

Menarik Dibaca: BTech Bermitra dengan The University of Queensland, Dorong Inovasi Berkelanjutan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Putri Werdiningsih