Genjot produksi sapi, Kemtan gandeng Spanyol



JAKARTA. Kementerian Pertanian bekerja sama dengan pihak Spanyol dalam rangka melakukan inseminasi buatan melalui pembuahan beku yang berasal dari Negara Matador tersebut untuk mengembangkan sapi lokal yang ada di Indonesia.

"Khusus Spanyol, mereka punya 'cement' (sperma) beku dengan tingkat keberhasilan 90 persen," kata Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman setelah menerima sejumlah duta besar berbagai negara di Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (24/5).

Menurut Mentan, Spanyol bakal bekerja sama untuk mengekspor sperma beku tersebut ke Indonesia, sehingga pengembangan sektor peternakan di Tanah Air bisa dipercepat.


Indonesia, ujar dia, juga harus dapat alih teknologi dengan tingkat kesuksesan seperti itu karena akan bermanfaat ke depannya dengan tidak lagi mengambil sapi induk dari luar negeri, tetapi mengembangbiakkannya di sini.

Apalagi, menurut Mentan Amran Sulaiman, sapi yang dihasilkan dari inseminasi buatan dengan menggunakan pembuahan sperma beku asal Spanyol tersebut, juga dinilai bakal menghasilkan anak sapi yang bobotnya 3-4 kali lipat sapi lokal.

"Sehingga tidak akan perlu lagi indukan dari luar, cukup indukan dalam negeri," ucapnya.

Selain itu, Mentan juga meminta dubes berbagai negara, termasuk Spanyol, untuk dapat mengatasi kampanye negatif terhadap minyak sawit (CPO) asal Indonesia.

Sebelumnya, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengidentifikasi investor Selandia Baru berminat pada tiga sektor utama penanaman modal yakni sektor jasa pendukung kesehatan, sektor infrastruktur pengolahan air bersih berbasis energi terbarukan dan sektor pertanian bidang peternakan sapi.

Sebelumnya, Kepala BKPM Franky Sibarani menyebutkan, sektor yang diminati itu merupakan hasil identifikasi dari kunjungan kerja dua hari ke negara tersebut.

"Terdapat tiga perusahaan dari sektor jasa pendukung kesehatan, sektor infrastruktur dan sektor pertanian yang menyatakan minatnya untuk menanamkan modalnya di Indonesia," tuturnya.

Franky menambahkan investor eksisting perusahaan industri pengolahan susu asal Selandia Baru, Fonterra, juga menyatakan rencananya untuk memperluas investasinya di Indonesia.

Terkait dengan sapi, Presiden Joko Widodo juga telah meminta agar harga daging sapi dapat berada di bawah Rp 80.000 per kg sebelum lebaran pada tahun 2016 ini.

"Tiga minggu lalu saya perintahkan menteri-menteri, caranya saya tidak mau tahu, saya minta sebelum Lebaran harga daging harus di bawah Rp 80.000," kata Jokowi.

Presiden Jokowi mengatakan, jika di negara lain harga daging bisa di bawah Rp80.000 maka Presiden yakin hal itu bisa terjadi di Indonesia.

Misalnya saja, Presiden mencontohkan harga daging di Singapura atau Malaysia berkisar Rp 50.000 hingga Rp 55.000 per-kg di tingkat ritel. Padahal, di Indonesia bisa sampai Rp 120.000-Rp 130.000 bahkan mencapai Rp 150.000 per kg menjelang Lebaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan