Genjot Produksi Vaksin, Bio Farma Dapat Aset BMN Eks Flu Burung Senilai Rp 68 Miliar



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Komisi XI DPR menyetujui pelaksanaan Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada PT Bio Farma (Persero) berupa Barang Milik Negara (BMN) dari eks fasilitas Flu Burung senilai Rp 68 miliar.

PMN non tunai tersebut akan digunakan Bio Farma untuk percepatan produksi vaksin terutama sebagai kesiapsiagaan nasional dalam menghadapi kejadian wabah, pengembangan produk baru sebagai wujud kemandirian nasional, meningkatkan kapasitas usaha, dan produktivitas perusahaan sehingga dapat tumbuh dengan efektif dan efisien.

"Tujuan dari penyertaan ini adalah untuk melakukan optimalisasi BMN berupa fasilitasi eks flu burung pada Kementerian Kesehatan sehingga lebih produktif dan dapat meningkatkan kapasitas usaha dan produktifitas perusahaan," ujar Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Rionald Silaban, Senin (7/11).


Baca Juga: Kabar Baik! Vaksin IndoVac Buatan Bio Farma Siap Dipakai dalam Penanganan Pandemi

Rionald mengatakan, saat ini Bio Farma memerlukan lahan untuk bisa memperluas produktifitasnya. 

Adapun aset yang diusulkan adalah aset eks flu burung di tahun anggaran 2008, 2009, dan 2010 berupa bangunan dan peralatan sebanyak 29 item yang berlokasi di Cisarua, Kabupaten Bandung Barat dan Pasteur, Kota Bandung dengan nilai Rp 68 miliar.

"Fasilitas ini diharapkan dapat membantu percepatan pengembangan produk Bio Teknologi," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir menyampaikan, mengingat saat ini aset eks flu burung belum dimanfaatkan secara optimal, maka Kementerian Kesehatan mengusulkan untuk memindahtangankan BMN dimaksud kepada Bio Farma melalui skema Penyertaan Modal Pemerintah Pusat, agar aset tersebut dapat dimanfaatkan untuk usaha yang lebih produktif.

Baca Juga: Meski Pandemi Mulai Terkendali, Kebutuhan Vaksin Masih Sangat Tinggi

"Vaksin merupakan tema utama selama pandemi dan Bio Farma yang selama lebih kurang 132 tahun berpengalaman di industri vaksin ini, sampai saat ini satu-satunya produsen vaksin yang ada di Indonesia, kami ingin melakukan ekspansi terutama untuk kapasitas produksi dan tentunya kami membutuhkan dukungan dalam hal ini berupa PMN dari aset," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli