JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) saat ini sudah melakukan kerjasama dengan 10 perguruan tinggi untuk mempersiapkan sumberdaya manusia (SDM) yang berkualitas untuk mengisi profesi pasar modal di masa mendatang. 

Bentuk kerjasama yang saat ini terjalin adalah memasukkan pasar modal sebagai bahan pendidikan di 10 universitas.

Nicky Hogan, Direktur Pengembangan BEI mengatakan saat ini SDM di pasar modal Indonesia masih tergolong minim. Ke depan, industri pasar modal membutuhkan SDM yang berkualitas dengan dibekali pengetahuan yang mumpuni dan sertifikasi.

"Sekarang ini, kami kerjasama dengan sepuluh pergurunan tinggi. Itu mereka memasukkan kurikulum itu bahkan jadi mata kuliah sendiri, jadi lulusan dari sana otomatis memiliki sertifikasi dan bisa langsung berporfesi di pasar modal," ujarnya kepada KONTAN, Selasa (8/3).

Ia melihat, pasar modal nantinya bisa membuka peluang bagi para generasi muda untuk berkarir. 

Ke depan, bursa berharap bisa meningkatkan kerjasama dengan berbagai universitas lain untuk mempromosikan dan mengenalkan generasi muda dengan pasar modal. 

Selain universitas, bursa juga telah melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah tingkat menengah.

"Sementara kami kerjasama dengan perguruan tinggi, kalau dengan sekolah tingkat SMA itu belum. Kenapa perguruan tinggi? karena ini lebih diarahkan untuk siap kerja, dengan SMA saat ini ada tapi lebih ke konsep sosialisasi," lanjutnya.

Seperti diketahui pada akhir bulan Januari 2016 lalu, Bursa mengadakan Capital Market Profesional-Development Program (CMP-DP) di Jakarta. 

CMP-DP merupakan program seleksi bagi calon tenaga profesional di pasar modal yang telah diluncurkan dalam pembukaan Investor Summit and Capital Market Expo 2015 pada 9 November 2015 lalu.

Dari 4.200 orang yang mendaftar program CMP DP tersebut, dipilih 30 orang terbaik yang akan mengikuti 12 bulan program pengembangan dan 6 bulan on the job traunung.  Nantinya, lulusan SMP DP akan ditempatkan untuk bekerja di tiga lembaga SRO dan afiliasinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan