JAKARTA. Untuk meningkatkan transaksi nontunai dan fee base income, Bank Rakyat Indonesia (BRI) menambah mesin Electronic Data Capture (EDC). Tahun ini, BRI menargetkan menambah 35 ribu mesin EDC di seluruh Indonesia. Budi Satria, Sekretaris Perusahaan BRI menuturkan, tujuan perseroan menggenjot pengadaan mesin EDC adalah guna meningkatkan transaksi kartu BRI. “Baik di dalam jaringan sendiri atau jaringan terafiliasi,” kata Budi dalam keterangan resmi, Senin (23/2). Sampai dengan akhir Desember 2014, total unit mesin yang digunakan untuk menggesek dan tapping alat pembayaran menggunakan kartu yang dimiliki BRI berjumlah 131.204 unit. Penambahan EDC selama tahun 2014 tersebut meningkat lebih dari 50% dibandingkan dengan tahun 2013 yang sebanyak 85.936 unit. Sepanjang tahun 2014, jumlah volume transaksi kartu ATM, debet, dan kredit mencapai 6,8 juta transaksi dengan nilai Rp 2,7 triliun. Nilai transaksi tersebut tumbuh lebih dari 100% dibanding tahun lalu yang sebesar Rp 996 Miliar. Sementara itu, pada periode yang sama, jumlah volume transaksi uang elektronik BRI (BRIZZI) mencapai 2,3 juta transaksi dengan nilai Rp 172,662 miliar. Nilai transaksi BRIZZI juga mengalami kenaikan sebesar 75% (yoy). Selain transaksi dengan kartu kredit, kartu debit dan uang elektronik melalui mesin EDC, Bank BRI juga terus berusaha meningkatkan nilai transaksi acquiring. Transaksi acquiring merupakan jenis transaksi di mana nasabah bank lain bertransaksi menggunakan mesin EDC maupun ATM milik Bank BRI.
Genjot transaksi nontunai, BRI tambah 35.000 EDC
JAKARTA. Untuk meningkatkan transaksi nontunai dan fee base income, Bank Rakyat Indonesia (BRI) menambah mesin Electronic Data Capture (EDC). Tahun ini, BRI menargetkan menambah 35 ribu mesin EDC di seluruh Indonesia. Budi Satria, Sekretaris Perusahaan BRI menuturkan, tujuan perseroan menggenjot pengadaan mesin EDC adalah guna meningkatkan transaksi kartu BRI. “Baik di dalam jaringan sendiri atau jaringan terafiliasi,” kata Budi dalam keterangan resmi, Senin (23/2). Sampai dengan akhir Desember 2014, total unit mesin yang digunakan untuk menggesek dan tapping alat pembayaran menggunakan kartu yang dimiliki BRI berjumlah 131.204 unit. Penambahan EDC selama tahun 2014 tersebut meningkat lebih dari 50% dibandingkan dengan tahun 2013 yang sebanyak 85.936 unit. Sepanjang tahun 2014, jumlah volume transaksi kartu ATM, debet, dan kredit mencapai 6,8 juta transaksi dengan nilai Rp 2,7 triliun. Nilai transaksi tersebut tumbuh lebih dari 100% dibanding tahun lalu yang sebesar Rp 996 Miliar. Sementara itu, pada periode yang sama, jumlah volume transaksi uang elektronik BRI (BRIZZI) mencapai 2,3 juta transaksi dengan nilai Rp 172,662 miliar. Nilai transaksi BRIZZI juga mengalami kenaikan sebesar 75% (yoy). Selain transaksi dengan kartu kredit, kartu debit dan uang elektronik melalui mesin EDC, Bank BRI juga terus berusaha meningkatkan nilai transaksi acquiring. Transaksi acquiring merupakan jenis transaksi di mana nasabah bank lain bertransaksi menggunakan mesin EDC maupun ATM milik Bank BRI.