Genjot Vaksinasi Covid-19, Jangan Pilih-Pilih



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus menggenjot percepatan vaksinasi virus corona (Covid-19). Seiring meningkatnya penyebaran Covid-19 varian Omicron.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong percepatan vaksinasi dua dosis untuk mencegah paparan Covid-19.

"Saya meminta semua warga yang belum mendapatkan dua kali vaksin apalagi yang sama sekali belum divaksin segeralah mendatangi fasilitas-fasilitas kesehatan untuk mendapatkan vaksin," ujar Jokowi beberapa waktu lalu.


Saat ini kasus aktif Covid-19 masih dalam kondisi melandai. Meski begitu Jokowi menegaskan agar masyarakat tidak lengah dalam mengantisipasi penularan Covid-19.

Kementerian Kesehatan juga terus menggenjot upaya vaksinasi. Saat ini terjadi penurunan laju vaksinasi di Indonesia dibandingkan pada bulan Oktober sebelumnya.

Salah satu masalahnya terkait dengan sejumlah daerah yang menunggu vaksin Sinovac. Sedangkan saat ini mayoritas stok vaksin yang ada merupakan vaksin Pfizer dan AstraZeneca.

Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, 18 Desember: Tambah 232 Kasus Baru, Ingat Prokes

"Kita berharap kabupaten/kota bisa melakukan percepatan dengan menggunakan vaksin apapun," ungkap Juru Bicara Vaksinasi Siti Nadia Tarmizi dalam dialog daring.

Siti bilang masyarakat juga masih banyak yang memilih vaksin dalam program vaksinasi Covid-19. Salah satu alasannya dikarenakan efek demam pada penggunaan vaksin tertentu.

"Semua vaksin itu sama baiknya, dan kalau pun terjadi efek samping itu reaksi yang biasa," terangnya.

Berdasarkan data Kemenkes, hingga saat ini sebanyak 151,41 juta orang telah mendapat vaksinasi dosis pertama dan 107,05 juta orang mendapat vaksin dosis kedua. Sementara total target vaksinasi Indonesia sebanyak 208,26 juta orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto