KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengendali baru PT Golden Eagle Energy Tbk (
SMMT), yakni Geo Energy Investama akan melakukan penawaran tender wajib (
tender offer) terhadap 514,96 juta saham SMMT. Jumlah tersebut setara 16,35% dari saham yang tidak wajib dibeli oleh Geo Energy. Tujuan dari penawaran tender wajib adalah untuk memberi kesempatan kepada pemegang saham yang berminat menjual saham mereka dengan harga yang relatif baik. Tender offer ini dilakukan Geo Energy sehubungan dengan pengambilalihan mayoritas saham SMMT, sehingga Geo Energy menjadi pemegang saham pengendali baru SMMT.
Dalam pengumuman di Bursa Efek Indonesia, Kamis (23/11), harga tender yang dipasang Geo Energy sebesar Rp 1.305,50 per saham. Harga ini sama dengan harga pengambilalihan saham SMMT yang dilakukan Geo Energy. Geo Energy mengklaim harga ini lebih tinggi dari rata-rata perdagangan saham SMMT selama 90 hari bursa. Adapun harga rata-rata dari harga harian tertinggi selama 90 hari bursa yakni Rp 811,61 per saham. Adapun jumlah dana yang digelontorkan Geo Energy dalam tender offer ini adalah Rp 672,92 miliar. “Geo Energy memiliki ketersediaan dana yang cukup dan sanggup untuk melakukan pembayaran penuh dalam penawaran tender wajib ini,” terang manajemen Geo Energy.
Baca Juga: Diakuisisi Geo Energy, Simak Rencana Ekspansi Golden Eagle (SMMT) Manajemen Geo Energy menegaskan penawaran tender ini tidak dimaksudkan untuk menghapuskan (delisting) saham SMMT di Bursa Efek Indonesia ataupun upaya
go private. Periode Tender offer berlangsung selama 30 hari, dimulai hari ini, Kamis (23/11) sampai dengan 22 Desember 2023 mendatang. PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia ditunjuk untuk menangani proses tender wajib ini. Sebagai kilas balik, Geo Energy Resources Limited telah merampungkan proses akuisisi terhadap 58,65% saham PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) dari Rajawali Corp pada 20 Oktober 2023. Geo Energy membeli saham SMMT dari PT Mutiara Timur Pratama, yang merupakan pemegang saham pengendali (PSP) dari SMMT. Mutiara Timur Pratama juga merupakan pemegang saham mayoritas, dimana per 30 September 2023, entitas usaha Grup Rajawali ini memegang 2,63 miliar saham SMMT atau setara 83,65%. Akuisisi SMMT dilakukan dalam rangka pengembangan dan perluasan bisnis Geo Energy Resources di sektor batubara. Adapun harga pengambilalihan per saham senilai Rp 1.305,50, dengan nilai total pengambilalihan Rp 2,41 triliun. Geo Energy Resources tidak memiliki hubungan afiliasi dengan SMMT.
Sebagai gambaran, SMMT merupakan Perusahaan batubara yang menjalankan usahanya melalui dua anak usahanya.
Pertama, PT Triaryani, yang memiliki konsesi batubara di Sumatera Selatan melalui perizinan izin usaha pertambangan (IUP) Operasi Produksi yang berlaku hingga tahun 2031 (dapat diperpanjang 2 kali 10 tahun) yang telah berproduksi secara komersial sejak tahun 2014 dengan konsesi seluas 2.143 Ha.
Kedua, PT Internasional Prima Coal (IPC) yang merupakan pemilik konsesi batubara di Kalimantan Timur melalui perizinan IUP Operasi Produksi yang berlaku hingga tahun 2026 (dapat diperpanjang hingga 2036) yang telah berproduksi secara komersial sejak tahun 2010 dengan konsesi seluas 3.238 Ha. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari