KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah mengakhiri perdagangan hari ini, Rabu (26/1) dengan mencatatkan pelemahan. Di pasar spot, rupiah tercatat terkoreksi tipis 0,02% ke Rp 14.353 per dolar Amerika Serikat (AS). Namun, hal yang sebaliknya justru terjadi di kurs referensi Jisdor Bank Indonesia (BI). Mata uang Garuda ini berhasil ditutup di level Rp 14.346 per dolar AS atau menguat 0,08% jika dibandingkan penutupan sebelumnya. Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengungkapkan, pelemahan rupiah hari ini tidak terlepas dari ketegangan geopolitik di Eropa Timur yang semakin memanas. Teranyar, AS menempatkan 8.500 tentara yang siaga untuk siap dikerahkan jika terjadi invasi Rusia ke Ukraina.
Baca Juga: IHSG Naik 0,50% ke 6.600 Pada Rabu (26/1), Net Buy Asing Mencapai Rp 100 Miliar Selain itu, para pelaku pasar juga fokus terhadap kebijakan The Fed yang akan merilis keputusan kebijakannya di kemudian hari. Investor akan mencari petunjuk terkait kenaikan suku bunga dan pengetatan kuantitatif, tetapi pasar uang saat ini memperkirakan kenaikan pertama terjadi pada awal Maret 2022. Sementara untuk perdagangan besok, Kamis (27/1), analis DC Futures Lukman Leong mengatakan hasil FOMC meeting akan jadi penggerak utama rupiah. Menurutnya, ada dua kemungkinan pergerakan rupiah besok tergantung dari hasil rapat tersebut. Baca Juga: Rupiah Jisdor Menguat Tipis ke Rp 14.346 Per Dolar AS Pada Rabu (26/1)