KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguatan harga emas makin kokoh menjelang siang ini. Senin (9/10) pukul 11.23 WIB, harga emas spot menguat 1,09% ke US$ 1.853 per ons troi dari posisi akhir pekan di US$ 1.833,01 per ons troi. Harga emas kontrak Desember 2023 di Commodity Exchange pun melesat 1,13% ke US$ 1.866 per ons troi dari posisi akhir pekan lalu US$ 1.845,20 per ons troi. Harga emas sedang naik saat dolar juga menguat sebagai tempat perlindungan yang aman, sementara aset yang lebih berisiko mengalami pelemahan.
Naiknya risiko geopolitik dapat mendorong orang untuk membeli emas dan dolar, dan juga meningkatkan permintaan untuk surat utang Amerika Serikat yang sebelumnya dijual dengan agresif, menurut para analis.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 6.000 ke Rp 1.053.000 Per Gram, Senin ( 9/10) "Emas adalah alat lindung nilai yang baik terhadap ketidakpastian di dunia. Itu mengapa orang membutuhkan emas dalam portofolio investasi mereka," kata Peter Cardillo, seorang ekonom pasar di Spartan Capital Securities kepada
Reuters. Dia juga memperkirakan bahwa dolar akan mendapatkan keuntungan, karena dolar sering menguat dalam situasi gejolak internasional. Minggu lalu, harga emas berjangka di Amerika Serikat turun sekitar 1,12%, sementara harga emas spot juga melemah sekitar 0,84%. Namun, pada hari Jumat (6/10), harga emas mulai naik kembali setelah sembilan hari penurunan berturut-turut. "Kenaikan harga meskipun data ketenagakerjaan kuat menunjukkan bahwa tekanan jual telah habis dan ada penutupan posisi
short," kata Tai Wong, pedagang logam independen yang berbasis di New York kepada
Reuters.
Baca Juga: Harga Minyak Melonjak 3% Pada Senin (9/10) Pagi, Dipicu Konflik Israel-Palestina Laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa pada bulan September, jumlah pekerjaan non-pertanian meningkat sebanyak 336.000, melebihi ekspektasi yang hanya sekitar 170.000 pekerjaan menurut ekonom Reuters. Pedagang memperkirakan ada sekitar 29% peluang bahwa Federal Reserve (The Fed) akan menaikkan suku bunga lagi tahun ini, menurut CME Fedwatch. Peningkatan suku bunga dapat membuat biaya untuk memegang emas fisik menjadi lebih tinggi. Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank, tetap optimis terhadap harga emas. Sentimen positif terhadap harga emas sangat bergantung pada data ekonomi AS dan apakah Federal Open Market Committee (FOMC) akan menggeser fokusnya dari kenaikan suku bunga ke penurunan suku bunga. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati