George Soros bertaruh besar dalam emas



NEW YORK. Investor legendaris, George Soros mempertaruhkan dana cukup besar pada komoditas emas. Apakah ini pertanda ia sedang bersiap menghadapi badai yang mungkin menerpa pasar global?

Selama kuartal pertama tahun ini, Soros merogoh kocek sebesar US$ 264 juta untuk membeli saham Barrick Gold (ABX), produsen emas terbesar di dunia. Ia juga mengakuisisi 1,1 juta opsi untuk membeli SPDR Gold ETF, reksadana berbasis emas yang diperdagangkan di bursa.

Asal tahu saja, sejak awal tahun ini, harga logam mulia sudah naik lebih dari 20%. Harga emas akan naik di tengah kekhawatiran publik.


Di sisi lain, Soros menaikkan taruhan dua kali lipat di S&P 500. Miliarder kelahiran Hungaria ini sekarang menggenggam 2,1 juta opsi jual (put options) di SPDR S&P 500 ETF. Put options merupakan cara untuk bertaruh bahwa suatu investasi akan kehilangan nilai.

Namun, belum pasti apakah ini cara Soros bertaruh terhadap kemungkinan jatuhnya pasar saham Amerika Serikat (AS) atau sekadar untuk melindungi nilai portofolionya secara keseluruhan.

"Ini antara pertaruhan yang signifikan terhadap saham atau hanya semacam pembendung, ia terlihat berjaga-jaga dua kali lipat," kata Todd Salamone, Senior Wakil Presiden Schaeffer Investment Research, seperti dikutip CNNMoney, Selasa (17/5).

Awal tahun ini, Soros pernah memberi peringatan di pasar keuangan global dengan mengatakan situasi di China mengingatkannya pada krisis 2008. "China memiliki masalah penyesuaian yang besar. Saya menilai itu seperti krisis," kata Soros dalam sebuah pidato, Januari silam. Ia juga meyakini runtuhnya pertumbuhan ekonomi China merupakan hal yang praktis tidak dapat dihindari.

Meski demikian, ia tidak sepenuhnya terlihat "berlindung". Soros masih memiliki investasi senilai masing-masing US$ 80 juta masing-masing di eBay dan Zoetis. Sepanjang kuartal I, ia juga membeli saham baru di Apple, Yahoo, Gap, dan United Continenta, meskipun porsinya relatif kecil.

Namun, ada petunjuk lain dari Soros: nilai kepemilikan hedge fund-nya menyusut dari US$ 6,1 miliar pada akhir 2015 menjadi US$ 4,5 miliar pada akhir kuartal pertama 2016. Moreno dari iBillionaire mengatakan, kemungkinan itu sinyal Soros mengambil manuver defensif.

Editor: Dupla Kartini