JAKARTA. Kinerja emiten ritel PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) semester I-2013 masih jauh dari target. Berdasarkan laporan keuangan RALS, pendapatan baru memenuhi 29,29% yaitu Rp 2,49 triliun. Manajemen RALS menargetkan bisa meraih pendapatan Rp 8,5 triliun sampai akhir tahun. Bagi analis AAA Sekuritas, Marlene, raihan pendapatan RALS setara dengan 38% dari targetnya yaitu Rp 6,5 triliun. Sementara menurut Akhmad Nurcahyadi, analis Amcapital Indonesia, pendapatan RALS mencapai 41,5% dari target pendapatan RALS sebanyak Rp 6 triliun. Meski masih jauh dari target, Akhmad yakin, pendapatan semester II akan meningkat. Dia pun yakin, penjualan RALS bisa sesuai target.
Ini karena, banyak moment yang mampu meningkatkan pendapatan RALS. Ramayana bahkan membuka gerai sementara untuk mengantisipasi lonjakan permintaan. Pembukaan gerai temporer (temporary stores) ini hanya berlangsung Juni-Agustus. Marlene bilang, selama moment tahun ajaran baru, Ramadhan dan Lebaran RALS telah membuka 40 gerai sementara. Analis Mandiri Sekuritas, Adrian Joezer dalam risetnya (10/7) mencatat, jumlah gerai sementara ini meningkat dua kali lipat. Tahun lalu menurut catatan Adrian, RALS membuka 15-20 gerai. Ini karena, Ramadhan memberikan kontribusi 21% ke penjualan 2012. Catatan Marlene juga menyebut, momen Ramadhan secara historikal dapat meningkatkan penjualan tiga-empat kali dari penjualan normal. Sedangkan, momen tahun ajaran baru meningkat 1,5 kali. Karena itu, dua momen yang jatuh berdekatan di tahun ini menurut dia, bisa angkat kinerja kuartal III. Tak hanya itu, RALS juga akan membuka delapan gerai baru di tahun ini. Empat gerai rencananya akan dibuka di kuartal II. Lokasinya di Cililitan Jakarta Timur, Pekalongan, Tasikmalaya dan Bulukumba, Sulawesi. Sedangkan empat gerai lainnya akan dibuka di kuartal III. Yang mana letaknya di Ambon, Bangkinang, dan Bogor. Nilai investasi RALS mencapai Rp 2 miliar per gerai. Akhmad menilai, gerai baru tersebut bisa menambah pendapatan RALS tahun ini. Pasalnya, pembukaan gerai baru ini pada kuartal pertama-ketiga. Dengan begitu menurut Marlene, pendapatan RALS bisa meningkat. "Kurang lebih dengan adanya ekspansi gerai akan mencapai sales growth 13,9% tahun ini," ujar dia. Meski sejatinya, target tersebut sudah turun dari tahun sebelumnya 20% karena inflasi.
Meski pembukaan gerai RALS banyak fokus di Jawa, Marlene menilai pendapatan dari luar Jawa sudah cukup tinggi. Catatan Marlene, kontribusi penjualan dari gerai di luar Jawa naik menjadi 44% pada semester I-2013 dari 41,8% year-on-year (yoy). Marlene menambahkan, kelebihan RALS adalah bebas dari utang jangka panjang sehingga beban keuangan emiten ritel minim. Karena itu, dia yakin, sampai akhir tahun laba bersih RALS bisa naik 12% menjadi Rp 477 miliar. Marlene pun menilai, price earning ratio (PER) hanya 23,8 kali padahal industri 33,73 kali. Dia pun menyarankan beli di Rp 1.600. Sedangkan Akhmad merekomendasikan, beli dengan target Rp 1.500. Adrian juga merekomendasikan, beli dengan target harga di Rp 1.850. Rabu (14/8), harga RALS naik 2,33% di Rp 1.320 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Avanty Nurdiana