JAKARTA. Mata uang dollar Amerika Serikat (AS) tertekan akibat aksi ambil untung investor atau profit taking setelah dollar sempat menguat akhir pekan lalu. Data pertumbuhan ekonomi AS serta pernyataan Gubernur The Federal Reserve Janet Yellen terkait potensi kenaikan suku bunga tahun 2015 sempat membuat USD melambung. Mengutip Bloomberg, Senin (28/9) pukul 17.27 WIB, pasangan GBP/USD naik 0,28% ke 1,5223. Lalu USD/JPY turun 0,41% ke 120,10. Namun USD masih menguat di hadapan EUR. Pairing EUR/USD turun 0,06% ke 1,1188. Putu Agus Pransuamitra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, menuturkan, penguatan GBP/USD hanyalah faktor teknikal. Pasalnya, pergerakan GBP tidak didukung data ekonomi dari Inggris. Bahkan pernyataan pejabat Bank Central Inggris Jon Cunliffe justru negatif bagi poundsterling. "Cunliffe masih khawatir dengan gejolak finansial di negara berkembang," ungkap Putu.
Gerak dollar tertekan aksi profit taking
JAKARTA. Mata uang dollar Amerika Serikat (AS) tertekan akibat aksi ambil untung investor atau profit taking setelah dollar sempat menguat akhir pekan lalu. Data pertumbuhan ekonomi AS serta pernyataan Gubernur The Federal Reserve Janet Yellen terkait potensi kenaikan suku bunga tahun 2015 sempat membuat USD melambung. Mengutip Bloomberg, Senin (28/9) pukul 17.27 WIB, pasangan GBP/USD naik 0,28% ke 1,5223. Lalu USD/JPY turun 0,41% ke 120,10. Namun USD masih menguat di hadapan EUR. Pairing EUR/USD turun 0,06% ke 1,1188. Putu Agus Pransuamitra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, menuturkan, penguatan GBP/USD hanyalah faktor teknikal. Pasalnya, pergerakan GBP tidak didukung data ekonomi dari Inggris. Bahkan pernyataan pejabat Bank Central Inggris Jon Cunliffe justru negatif bagi poundsterling. "Cunliffe masih khawatir dengan gejolak finansial di negara berkembang," ungkap Putu.