JAKARTA. Kondisi perekonomian global yang masih tidak tentu arah membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ikut terombang-ambing. Jumat (29/6), IHSG ditutup menguat 1,75% menjadi 3.955,57 dari penutupan perdagangan sebelumnya. Di awal Juni, IHSG sempat menyentuh harga terendah sejak awal 2012 di level 3.654,58. Pasar volatil seperti ini menandakan kondisi finansial yang sedang labil. Perhatian pasar masih tersedot pada penyelesaian krisis utang di Eropa. Hasil pertemuan pemimpin Uni Eropa (UE) akhir pekan lalu membawa dampak positif bagi pasar. Itu sebabnya, IHSG bisa terangkat di akhir pekan. Namun, itu belum menjadi pertanda indeks lokal dalam tren bullish. Saya perkirakan, pada paruh kedua, support utama IHSG berada pada kisaran 3.575 – 3.590. Selama support itu masih sama, maka level resistance hingga akhir tahun sekitar 4.500 – 4.700.
Gerak IHSG di semester-II masih akan flat
JAKARTA. Kondisi perekonomian global yang masih tidak tentu arah membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ikut terombang-ambing. Jumat (29/6), IHSG ditutup menguat 1,75% menjadi 3.955,57 dari penutupan perdagangan sebelumnya. Di awal Juni, IHSG sempat menyentuh harga terendah sejak awal 2012 di level 3.654,58. Pasar volatil seperti ini menandakan kondisi finansial yang sedang labil. Perhatian pasar masih tersedot pada penyelesaian krisis utang di Eropa. Hasil pertemuan pemimpin Uni Eropa (UE) akhir pekan lalu membawa dampak positif bagi pasar. Itu sebabnya, IHSG bisa terangkat di akhir pekan. Namun, itu belum menjadi pertanda indeks lokal dalam tren bullish. Saya perkirakan, pada paruh kedua, support utama IHSG berada pada kisaran 3.575 – 3.590. Selama support itu masih sama, maka level resistance hingga akhir tahun sekitar 4.500 – 4.700.