Gerakan Indonesia Satu dukung Mahfud jadi capres



LAMPUNG. Aliansi masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Indonesia Satu menyatakan dukungan kepada Mahfud MD sebagai calon presiden periode 2014-2019."Gerakan Indonesia Satu yang berasal dari 18 perwakilan di Tanah Air bersepakat dan mendukung penuh pencalonan Mahfud MD sebagai presiden," kata Ketua Bidang Media dan Komunikasi Gerakan Indonesia Satu, Mirwan Karim, di Bandarlampung, Jumat (4/4/2014), seperti dikutip dari Antara.Ia menyebutkan kesepakatan itu tertuang dalam pendeklarasian Gerakan Indonesia Satu di Hotel Bintang Fajar, Yogyakarta, pada 31 Maret 2014. Selain dukungan pencalonan Mahfud MD, hasil rumusan Gerakan Indonesia Satu juga akan melakukan pemantauan Pemilu 9 April 2014 agar berlangsung bersih, jujur, dan adil."Kami juga mendukung Partai Kebangkitan Bangsa karena telah mencapreskan Mahfud MD," katanya.Menurutnya, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi tersebut merupakan sosok yang tepat sebagai Presiden mengingat kapasitas dan kemampuannya selama ini."Sebagai Ketua MK, Mahfud sangat mampu memimpin lembaga tersebut kendati namanya pernah dicatut dalam kasus suap. Namun, isu tersebut menguap dengan sendirinya dan itu membuktikan bahwa beliau bersih," jelasnya.Ia menilai bahwa konsistensi Mahfud, yang merupakan teman kampus sewaktu kuliah di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta itu tetap terjaga hingga kini. Mirwan menceritakan saat Mahfud memimpin majalah kampus Muhibah UII, setiap detail uang yang digunakan dapat dipertanggungjawabkan dengan baik."Saya ingat saat beliau membeli singkong goreng dan yang berjualan tidak bisa tanda tangan, maka dibuatkan cap jempol tangan penjualnya dan itu merupakan bentuk tangung jawab Pak Mahfud sebagai barang bukti," ungkap Mirwan yang saat itu menjabat Anggota Majelis Permusyawaratan UII 1983.Ia menjelaskan bahwa Mahfud tetap konsisten hingga sekarang serta kapasitas dan kemampuannya tidak diragukan lagi. "Beliau merupakan calon presiden potensial," pungkasnya. (Sandro Gatra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie