Gerakan Nasional 10 Provinsi, Teknologi CSA Dukung Kementan Tangani Dampak El Nino



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pengelolaan irigasi partisipatif berupa pengelolaan sumber daya air dan mengatur pola tanam bagi kepentingan petani melalui pendekatan Climate Smart Agriculture (CSA) dari Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP), sejalan dengan langkah-langkah cepat Kementerian Pertanian (Kementan) melaksanakan Gerakan Nasional (Gernas) Penanganan Dampak El Nino di 10 provinsi.

Ke-10 provinsi Gernas El Nino dari Kementan antara lain Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan dan Nusa Tenggara Barat. Dari 10 provinsi tersebut, tujuh provinsi di antaranya adalah wilayah pelaksanaan Program SIMURP kecuali Lampung, Banten dan Kalimantan Selatan.

Upaya CSA SIMURP mendukung Gernas El Nino dari Kementan tersebut dikemukakan Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP Kementan (Pusluhtan) Bustanul Arifin Caya, Selasa (26/9) pada kunjungan kerja di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Bungoro, Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep) Sulsel.


Baca Juga: Saham Produsen Beras Buyung Poetra (HOKI) Melonjak 36,7% Sebulan Terakhir

Bustanul di Pangkep mengingatkan perubahan iklim yang saat ini terjadi EL Nino di beberapa negara, termasuk Indonesia sebagai akibat salah satu fenomena global yang dapat menyebabkan musim kemarau panjang.

El Nino merupakan siklus alami yang ditandai meningkatnya suhu perairan sehingga meningkatkan suhu dan kelembaban atmosfir di atasnya yang mengakibatkan kekeringan parah. "Jika tidak diantisipasi, El Nino dapat mengganggu etahanan pangan nasional," katanya dalam siaran pers, Kamis (28/9).

Bustanul juga mengingatkan tentang banyaknya kendala dan tantangan pada 2023, utamanya El Nino serta terjadinya penutupan saluran irigasi yang masih berproses sebagai akibat dari masifnya rehabilitasi jaringan irigasi, maka diperlukan kerja keras dan kerja cerdas agar tujuan SIMURP dapat tercapai.  

Baca Juga: Punya Pasar Luas, Kementan Dukung Peternak Milenial yang Berternak Ayam Arab

Bustanul juga menekankan tentang keterlibatan penyuluh untuk aktif menjalankan Lima Peran dan Fungsi BPP Kostratani yakni sebagai pusat data dan informasi pertanian, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran, pusat konsultasi agribisnis, dan pusat jejaring kemitraan.

"Menghadapi situasi kelangkaan dan mahalnya harga pupuk, penyuluh agar aktif ikut serta melalui CSA mendukung Gerakan Genta Organik dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam di sekitarnya untuk pembuatan pupuk organik serta implementasinya secara masif," katanya.

Sebelumnya Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan Gerakan Nasional Penanganan Dampak Elnino di 10 Provinsi dengan menggelar penanaman padi serentak di periode Agustus dan September dengan total 500.000 hektar.

Baca Juga: Kepala BPPSDMP Kementan Minta Petani Milenial di Jatim Genjot Produktivitas

Sementara itu, Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengatakan penanganan dampak El Nino sangat penting, karena berkurangnya air dapat mengganggu produktivitas pertanian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli