KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Gerakan Pakai Masker (GPM) memulai kegiatan perdananya dengan mengadakan penyuluhan ke para pedagang pasar tradisional. Kegiatan pertama gerakan nirlaba yang diinisiasi tokoh-tokoh nasional ini mengadakan penyuluhan bagi para pedagang yang diharapkan bisa menjadi agen penyuluh di pasar-pasar tradional. Dalam kegiatan perdananya, Rabu (24/6), penyuluhan dilakukan oleh para dokter yakni Pandu Riono , Sugeng Ibrahim, Grace Hananta, hingga Nenden Sobarna. Dokter Sugeng mengatakan, gerakan pakai masker di pasar sangat penting. Pasalnya, “Pasar tetap harus buka, sebab pasar adalah nafkah dan nafkah adalah urat nadi kehidupan keluarga,” ujat dia. Maka pakai masker bisa menjadi pemutus penularan Covid-19. Alhasil, “Dengan memakai masker maka kita menjaga nafkah dan menjaga kehidupan kita semua,” ujar Sugeng.
- Sebelum memasang masker, cuci tangan pakai sabun dan air mengalir (minimal 20 detik) atau bila tidak tersedia, gunakan cairan pembersih tangan (minimal alkohol 60%)
- Pasang masker untuk menutupi mulut dan hidung sampai dagu. Pastikan tidak ada sela antara wajah dan masker.
- Hindari menyentuh masker saat digunakan; bila tersentuh, cuci tangan pakai sabun dan air mengalir minimal 20 detik atau bila tidak ada, cairan pembersih tangan (minimal alkohol 60%)
- Ganti masker yang sudah terpakai, basah atau lembab dengan masker baru, minimal 4 jam sekali. Masker medis hanya boleh digunakan satu kali saja. Masker kain dapat digunakan berulang kali dengan maksimal bisa dicuci 30 kali. Lebih dari itu, masker kain dapat tetap digunakan namun antivirusnya tak lagi efektif.
- Untuk membuka masker: lepaskan dari belakang. Jangan sentuh bagian depan masker;
- Untuk masker 1x pakai, buang segera di tempat sampah tertutup atau kantong plastik. Untuk masker kain, segera cuci dengan deterjen.