JAKARTA. Politisi PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari mengakui, gerakan PDI-P Pro Jokowi (Projo) berasal dari internal partainya. Menurutnya, munculnya PDI-P Projo merupakan bukti bahwa partainya sangat demokratis dan dinamis dalam mengeluarkan aspirasi politik. Eva menjelaskan, PDI-P Projo dibentuk oleh sejumlah kader dan simpatisan partainya untuk mendorong Joko Widodo (Jokowi) maju sebagai calon presiden di 2014. Aspirasi itu ia anggap legal karena Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri belum mengeluarkan keputusan resmi mengenai figur yang akan diusung sebagai calon presiden. "Itu dari internal yang menginginkan Jokowi karena sebelum ada Ketum (Megawati) semua bisa mengeluarkan aspirasi," kata Eva, di Cikini, Jakarta, Sabtu (15/2/2014). Anggota Komisi III DPR itu melanjutkan, lahirnya PDI-P Projo tak perlu menjadi polemik selama bertujuan membesarkan partai. Menurutnya, di luar PDI-P Projo, memang ada keinginan dari internal dan eksternal partai agar Megawati memutuskan Jokowi sebagai calon presiden. PDI-P Projo diisi oleh para aktivis partai, kader, dan simpatisan partai, serta puluhan paguyuban warga daerah-daerah yang berdomisili di DKI Jakarta. Penggerak PDI-P Projo didominasi oleh para penggerak Posko Gotong Royong Pro Mega di 1998. Organisasi ini dideklarasikan pada 21 Desember 2013 di Jakarta untuk mendukung Jokowi maju sebagai calon presiden dengan alasan karena Gubernur DKI Jakarta tersebut dianggap mampu memimpin dan membawa perubahan ke arah yang lebih baik secara konkret. Tetapi, dalam kesempatan terpisah, Ketua DPP PDI-P Bambang Wuryanto pernah menyatakan PDI-P Projo bukan organisasi resmi partainya. Menurutnya, PDI-P Projo merupakan organisasi bentukan kader partai atau relawan dari luar yang mencatut nama PDI Perjuangan. (Indra Akuntono)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Gerakan pro Jokowi dimotori internal PDIP
JAKARTA. Politisi PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari mengakui, gerakan PDI-P Pro Jokowi (Projo) berasal dari internal partainya. Menurutnya, munculnya PDI-P Projo merupakan bukti bahwa partainya sangat demokratis dan dinamis dalam mengeluarkan aspirasi politik. Eva menjelaskan, PDI-P Projo dibentuk oleh sejumlah kader dan simpatisan partainya untuk mendorong Joko Widodo (Jokowi) maju sebagai calon presiden di 2014. Aspirasi itu ia anggap legal karena Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri belum mengeluarkan keputusan resmi mengenai figur yang akan diusung sebagai calon presiden. "Itu dari internal yang menginginkan Jokowi karena sebelum ada Ketum (Megawati) semua bisa mengeluarkan aspirasi," kata Eva, di Cikini, Jakarta, Sabtu (15/2/2014). Anggota Komisi III DPR itu melanjutkan, lahirnya PDI-P Projo tak perlu menjadi polemik selama bertujuan membesarkan partai. Menurutnya, di luar PDI-P Projo, memang ada keinginan dari internal dan eksternal partai agar Megawati memutuskan Jokowi sebagai calon presiden. PDI-P Projo diisi oleh para aktivis partai, kader, dan simpatisan partai, serta puluhan paguyuban warga daerah-daerah yang berdomisili di DKI Jakarta. Penggerak PDI-P Projo didominasi oleh para penggerak Posko Gotong Royong Pro Mega di 1998. Organisasi ini dideklarasikan pada 21 Desember 2013 di Jakarta untuk mendukung Jokowi maju sebagai calon presiden dengan alasan karena Gubernur DKI Jakarta tersebut dianggap mampu memimpin dan membawa perubahan ke arah yang lebih baik secara konkret. Tetapi, dalam kesempatan terpisah, Ketua DPP PDI-P Bambang Wuryanto pernah menyatakan PDI-P Projo bukan organisasi resmi partainya. Menurutnya, PDI-P Projo merupakan organisasi bentukan kader partai atau relawan dari luar yang mencatut nama PDI Perjuangan. (Indra Akuntono)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News