KONTAN.CO.ID - Pada Hari Nasional China tahun ini, mahasiswa Thailand Bunkueanun “Francis” Paothong membawakan lagu di luar kedutaan besar China di Bangkok. " Bangkitlah! Kamu yang tidak akan menjadi budak lagi, ”sebuah video yang diposting di Twitter menunjukkan mereka secara opera bernyanyi di malam yang lembab. Kata-kata yang terkenal membuka lagu kebangsaan Tiongkok, "The March of the Volunteers." Tapi mereka juga muncul dalam “Glory to Hong Kong” sebuah lagu tidak resmi dari gerakan demokrasi Hong Kong dan inilah yang dinyanyikan oleh Francis pada protes 1 Oktober. “Untuk Hong Kong, semoga kemuliaan memerintah!” dia menyapa. Mengutip Time, Minggu (28/2), ditulis dan dikarang secara anonim tahun lalu, lagu tersebut mewakili pemberontakan yang didorong pemuda Hong Kong melawan Beijing.
Gerakan solidaritas antara para aktivitis di Asia melawan kediktatoran
KONTAN.CO.ID - Pada Hari Nasional China tahun ini, mahasiswa Thailand Bunkueanun “Francis” Paothong membawakan lagu di luar kedutaan besar China di Bangkok. " Bangkitlah! Kamu yang tidak akan menjadi budak lagi, ”sebuah video yang diposting di Twitter menunjukkan mereka secara opera bernyanyi di malam yang lembab. Kata-kata yang terkenal membuka lagu kebangsaan Tiongkok, "The March of the Volunteers." Tapi mereka juga muncul dalam “Glory to Hong Kong” sebuah lagu tidak resmi dari gerakan demokrasi Hong Kong dan inilah yang dinyanyikan oleh Francis pada protes 1 Oktober. “Untuk Hong Kong, semoga kemuliaan memerintah!” dia menyapa. Mengutip Time, Minggu (28/2), ditulis dan dikarang secara anonim tahun lalu, lagu tersebut mewakili pemberontakan yang didorong pemuda Hong Kong melawan Beijing.