KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada Jumat (19/11/2021), bakal terjadi fenomena gerhana bulan sebagian dengan durasi terlama pada abad ini. Peneliti di Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang menjelaskan, Gerhana Bulan Sebagian adalah kondisi ketika sebagian permukaan bulan tertutupi oleh inti bumi atau umbra bumi. Semakin bulan menuju ke pusat bayangan pada saat gerhana terjadi, maka durasi gerhana akan semakin lama.
"Gerhana bulan sebagian kali ini 97,85 persen permukaan bulan itu tertutupi oleh umbra bumi, sehingga durasi gerhananya bisa mencapai 3 jam 28 menit," kata Andi kepada
Kompas.com, Rabu (17/11/2021). Durasi gerhana bulan sebagian 19 November ini dianggap paling lama, terlebih jika dibandingkan dengan gerhana bulan total terlama yang pernah terjadi pada tahun 2018, tetapi hanya dengan durasi satu jam 42 menit, dan 57 detik.
Baca Juga: Apa itu Gerhana Bulan? Ini proses terjadi dan jenis-jenisnya Namun, di Indonesia hanya wilayah Papua saja yang memiliki durasi gerhana bulan sebagian terlama yakni 2 jam 20 menit. Gerhana Bulan Sebagian 2021 hanya memiliki dua durasi, yakni durasi penumbra selama 6 jam 5 menit 8 detik dan durasi parsial selama 3 jam 29 menit 2 detik. Jarak sudut atau angular dari pusat Bulan ke pusat umbra Bumi sebesar 1478 detik busur atau 0,41 derajat dan lebar sudut Bulan sebesar 1770 detik busur atau 0,49 derajat. Parameter gamma atau jarak linier dari pusat Bulan ke pusat umbra Bumi sebesar 0,4552 jari-jari Bumi atau sekitar 2900 kilometer.
Baca Juga: Inilah waktu yang tepat menyaksikan gerhana bulan sebagian di wilayah Indonesia Wilayah yang bisa saksikan Gerhana Bulan Sebagian
Andi menjelaskan bahwa tidak semua wilayah Indonesia dapat menyaksikan fenomena Gerhana Bulan Sebagian terlama ini dari fase Awal Penumbra, fase Awal Sebagian, fase puncak gerhana bulan sebagian hingga fase Akhir Sebagian dan fase Akhir Penumbra. Fase Awal Penumbra Untuk diketahui, Gerhana Bulan diawali dengan fase Awal Penumbra yang terjadi pada pukul 13.00 WIB, 14.00 Wita, 15.00 WIT. "Seluruh Indonesia tidak dapat menyaksikan fase Awal Penumbra dikarenakan Bulan masih di bawah ufuk dan belum terbit," ujarnya.
Editor: Barratut Taqiyyah Rafie