KONTAN.CO.ID - Dua fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengkritisi Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018. Kritik dilontarkan karena parlemen menilai calon beleid anggaran tahun depan ini tidak bisa mensejahterakan rakyat. Kritik datang salah satunya dari Fraksi Partai Gerindra. Menurut Gerindra, anggaran yang direncanakan pemerintah untuk tahun depan tidak kokoh dan target penerimaan tidak realistis. "Setiap tahun asumsi yang diberikan selalu tidak tercapai," kata anggota Fraksi Partai Gerindra Rahayu Saraswati saat membacakan pandangan umum fraksi-fraksi terkait RAPBN 2018 dalam rapat paripurna DPR, Kamis (24/8). Rahayu mengatakan, fraksinya menilai pertumbuhan ekonomi yang dapat menyediakan lapangan kerja yang memadai adalah minimal sebesar 7%. Namun begitu dia melihat bahwa target pertumbuhan ekonomi dalam rancangan anggaran sebesar 5,4% tersebut terlampau tinggi. Hal itu mempertimbangkan program-program pemerintah dan perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun ini yang hanya akan mencapai 5,1%.
Gerindra dan Demokrat kritik RAPBN 2018
KONTAN.CO.ID - Dua fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengkritisi Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018. Kritik dilontarkan karena parlemen menilai calon beleid anggaran tahun depan ini tidak bisa mensejahterakan rakyat. Kritik datang salah satunya dari Fraksi Partai Gerindra. Menurut Gerindra, anggaran yang direncanakan pemerintah untuk tahun depan tidak kokoh dan target penerimaan tidak realistis. "Setiap tahun asumsi yang diberikan selalu tidak tercapai," kata anggota Fraksi Partai Gerindra Rahayu Saraswati saat membacakan pandangan umum fraksi-fraksi terkait RAPBN 2018 dalam rapat paripurna DPR, Kamis (24/8). Rahayu mengatakan, fraksinya menilai pertumbuhan ekonomi yang dapat menyediakan lapangan kerja yang memadai adalah minimal sebesar 7%. Namun begitu dia melihat bahwa target pertumbuhan ekonomi dalam rancangan anggaran sebesar 5,4% tersebut terlampau tinggi. Hal itu mempertimbangkan program-program pemerintah dan perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun ini yang hanya akan mencapai 5,1%.