KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Sekjen Partai Gerindra Andre Rosiade membenarkan bahwa Presiden Joko Widodo pernah menawari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk maju sebagai cawapres Jokowi pada Pemilihan Presiden 2019 mendatang. "Ya memang dari Pak Jokowi pernah ya menawari Pak Prabowo menjadi cawapres. Itu benar," kata Andre, Sabtu (14/4). Andre mengonfirmasi pengakuan yang disampaikan Ketua Umum PPP Romahurmuziy. Dalam kesempatan berbeda, Jumat (13/4), Romahurmuziy atau Romy menyampaikan hal yang sama.
Namun, Andre menegaskan bahwa Prabowo langsung menolak tawaran Jokowi tersebut. Ia membantah pernyataan Romy yang menyebut bahwa Prabowo menyambut tawaran itu dengan sikap positif. "Kan langsung ditolak sama Pak Prabowo. Karena rakyat ingin Pak Prabowo maju sebagai capres," ucap Andre. Ia menegaskan, Prabowo maju sebagai capres bukan untuk memenuhi ambisi pribadi. Namun, katanya, Prabowo ingin mengubah kondisi Indonesia yang rakyatnya dinilai hidup semakin sulit. Andre membantah Prabowo pernah mengirimkan utusannya ke Istana untuk menanyakan apakah tawaran posisi cawapres masih berlaku. "Itu kan dongeng Romy saja. Kalau Pak Prabowo mau jadi cawapresnya Jokowi, tentu sudah diterima Pak Prabowo. Tidak mungkin Partai Gerindra deklarasi pencapresan Prabowo 11 April kemarin," tuturnya. Dalam Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama PPP di Hotel Patra, Semarang, Jumat (13/4), Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy alias Romi mengungkapkan, Jokowi sempat menanyakan pendapatnya mengenai keinginan menggandeng Prabowo sebagai cawapres pada Pilpres 2019.