JAKARTA. Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Martin Hutabarat membantah isu yang menyatakan Prabowo Subianto menunggangi calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi)-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Martin mengatakan isu yang mendiskreditkan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu tidak beralasan. "Isu Prabowo menunggangi Jokowi-Ahok adalah isu yang tidak benar. Pasti datangnya dari orang yang tidak mampu memahami bahwa kemenangan Jokowi adalah keinginan rakyat untuk melakukan perubahan," kata Martin, Jumat (21/9).Martin menambahkan, pihak yang menghembuskan isu tersebut sebenarnya tidak bisa menerima secara akal sehat kemenangan Jokowi-Ahok tanpa politik uang dan tanpa membayar sepeserpun mahar kepada partai pendukung Jokowi. "Mereka pun belum bisa meyakini sampai hari ini bahwa Jokowi dan Ahok betul-betul menang dalam pemilihan gubernur DKI ini," ucapnya.Anggota Komisi III DPR itu menilai, respon mereka yang menuding Prabowo menunggangi Jokowi adalah usaha untuk mengkerdilkan kemenangan Wali Kota Solo itu. "Kalau Pak Prabowo kan sudah Cawapres di Pilpres 2009 yang lalu. Semua rakyat Indonesia sudah mengenalnya dan mengetahui bagaimana visinya membangun bangsa ke depan yang anti pada koruptor-koruptor," ujar Martin.Karena itu, Martin menegaskan, tidak benar jika dikatakan Prabowo ingin tenar dengan kemenangan Jokowi. "Benar-benar salah pendapat itu," pungkas Martin.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Gerindra membantah Prabowo tunggangi Jokowi
JAKARTA. Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Martin Hutabarat membantah isu yang menyatakan Prabowo Subianto menunggangi calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi)-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Martin mengatakan isu yang mendiskreditkan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu tidak beralasan. "Isu Prabowo menunggangi Jokowi-Ahok adalah isu yang tidak benar. Pasti datangnya dari orang yang tidak mampu memahami bahwa kemenangan Jokowi adalah keinginan rakyat untuk melakukan perubahan," kata Martin, Jumat (21/9).Martin menambahkan, pihak yang menghembuskan isu tersebut sebenarnya tidak bisa menerima secara akal sehat kemenangan Jokowi-Ahok tanpa politik uang dan tanpa membayar sepeserpun mahar kepada partai pendukung Jokowi. "Mereka pun belum bisa meyakini sampai hari ini bahwa Jokowi dan Ahok betul-betul menang dalam pemilihan gubernur DKI ini," ucapnya.Anggota Komisi III DPR itu menilai, respon mereka yang menuding Prabowo menunggangi Jokowi adalah usaha untuk mengkerdilkan kemenangan Wali Kota Solo itu. "Kalau Pak Prabowo kan sudah Cawapres di Pilpres 2009 yang lalu. Semua rakyat Indonesia sudah mengenalnya dan mengetahui bagaimana visinya membangun bangsa ke depan yang anti pada koruptor-koruptor," ujar Martin.Karena itu, Martin menegaskan, tidak benar jika dikatakan Prabowo ingin tenar dengan kemenangan Jokowi. "Benar-benar salah pendapat itu," pungkas Martin.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News