JAKARTA. Wakil Gubernur DKI Jakarta yang juga Ketua DPP Partai Gerindra Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam beberapa terakhir ini diisukan pindah ke PDI Perjuangan.Ini menyusul mulai intensifnya pertemuan Ahok dengan Ketua PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam sebulan terakhir ini.Pertemuan Megawati dengan Ahok yang terpublikasi ke publik diantaranya saat Ahok bersama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengunjungi rumah ketua umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, yang berlokasi di Jalan Teuku Umar, Menteng, Minggu (8/12/2013), siang.Pertemuan Megawati dan Ahok bersama Jokowi juga terjadi di kediaman Ahok, Pantai Mutiara, Jakarta Utara, Rabu (25/12/2013) malam. Meskipun yang dipublikasikan di media massa acara itu adalah acara makan-makan saja. Apakah itu menandakan Ahok akan hijrah ke PDIP dari Gerindra?"Saya tidak percaya isu itu. Namanya juga kabar angin, tidak perlu ditanggapi," kata Anggota Dewan Pembina Gerindra Martin Hutabarat ketika dikonfirmasi Kamis(2/1/2013).Menurut Martin, Ahok itu orang yang dipercaya Gerindra menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta. "Menjadikannya Wagub DKI penuh dengan perjuangan. Mulai dari meyakinkan Ibu Mega, sampai dengan hari terakhir pendaftaran, supaya mau menerima Ahok jadi Wagub," kata Martin.Anggota Komisi III DPR RI ini mengatakan begitu juga dalam menghadapi berbagai aksi tokoh-tokoh masyarakat yang menggalang gerakan penolakan yang berbau SARA kepada Ahok beberapa waktu lalu."Saya ingat betul, hampir tiap hari kita menurunkan berpuluh-puluh spanduk yang berbau SARA yang menolak Jokowi dan Ahok sebagai calon Gubernur atau Wagub DKI. Di banyak forum baik di TV maupun di diskusi-diskusi publik, Gerindra dan PDIP dikeroyok oleh semua partai lain karena mempertahankan Jokowi dan Ahok," kata Martin.Karena itu, Martin percaya seyakin-yakinnya bahwa isu Ahok akan pindah ke Gerindra tidak betul."Ahok juga adalah manusia biasa, orang yang punya perasaan, sehingga tidak akan semudah itu meninggalkan partai yang mendukungnya habis-habisan. Apalagi Gerindra dan PDIP adalah partai yang memiliki visi kebangsaan yang sama," kata Martin. (Hasanudin Aco)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Gerindra tidak percaya Ahok akan pindah ke PDIP
JAKARTA. Wakil Gubernur DKI Jakarta yang juga Ketua DPP Partai Gerindra Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam beberapa terakhir ini diisukan pindah ke PDI Perjuangan.Ini menyusul mulai intensifnya pertemuan Ahok dengan Ketua PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam sebulan terakhir ini.Pertemuan Megawati dengan Ahok yang terpublikasi ke publik diantaranya saat Ahok bersama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengunjungi rumah ketua umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, yang berlokasi di Jalan Teuku Umar, Menteng, Minggu (8/12/2013), siang.Pertemuan Megawati dan Ahok bersama Jokowi juga terjadi di kediaman Ahok, Pantai Mutiara, Jakarta Utara, Rabu (25/12/2013) malam. Meskipun yang dipublikasikan di media massa acara itu adalah acara makan-makan saja. Apakah itu menandakan Ahok akan hijrah ke PDIP dari Gerindra?"Saya tidak percaya isu itu. Namanya juga kabar angin, tidak perlu ditanggapi," kata Anggota Dewan Pembina Gerindra Martin Hutabarat ketika dikonfirmasi Kamis(2/1/2013).Menurut Martin, Ahok itu orang yang dipercaya Gerindra menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta. "Menjadikannya Wagub DKI penuh dengan perjuangan. Mulai dari meyakinkan Ibu Mega, sampai dengan hari terakhir pendaftaran, supaya mau menerima Ahok jadi Wagub," kata Martin.Anggota Komisi III DPR RI ini mengatakan begitu juga dalam menghadapi berbagai aksi tokoh-tokoh masyarakat yang menggalang gerakan penolakan yang berbau SARA kepada Ahok beberapa waktu lalu."Saya ingat betul, hampir tiap hari kita menurunkan berpuluh-puluh spanduk yang berbau SARA yang menolak Jokowi dan Ahok sebagai calon Gubernur atau Wagub DKI. Di banyak forum baik di TV maupun di diskusi-diskusi publik, Gerindra dan PDIP dikeroyok oleh semua partai lain karena mempertahankan Jokowi dan Ahok," kata Martin.Karena itu, Martin percaya seyakin-yakinnya bahwa isu Ahok akan pindah ke Gerindra tidak betul."Ahok juga adalah manusia biasa, orang yang punya perasaan, sehingga tidak akan semudah itu meninggalkan partai yang mendukungnya habis-habisan. Apalagi Gerindra dan PDIP adalah partai yang memiliki visi kebangsaan yang sama," kata Martin. (Hasanudin Aco)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News