KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT HM Sampoerna Tbk (
HMSP) getol menggarap produk tembakau bebas asap. Terbaru, entitas anak dari Philip Morris International (PMI) ini menambah seri segmen produk ini dengan meluncurkan IQOS Iluma. Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Rio Febrian melihat diversifikasi produk ini berpotensi menjaga pendapatan HMSP secara jangka panjang. Pasalnya, produk tembakau bebas asap ini relatif lebih sehat dibanding sigaret konvensional. Kinerja sektor
consumer non-cyclicals, termasuk sektor rokok pun dinilai masih bisa moncer pada tahun ini. Kondisi makro menjadi katalis positif bagi sektor ini, termasuk penurunan inflasi dan pemulihan konsumsi.
"Di tengah kebijakan cukai rokok dari Pemerintah, pemulihan konsumsi masyarakat dan tren penurunan inflasi ini berpotensi meningkatkan pendapatan HMSP," kata Rio kepada Kontan.co.id, Senin (20/2).
Baca Juga: Sampoerna (HMSP) Luncurkan IQOS Iluma, Getol Garap Produk Tembakau Bebas Asap Equity Research Analyst Pilarmas Investindo Sekuritas Desy Israhyanti punya analisa serupa. Diversifikasi produk ke tembakau bebas asap menjadi strategi penting untuk menangkap
demand yang cukup apik di segmen anak muda. Hanya saja, Desy memberikan catatan terkait dampak kenaikan tarif cukai dan meningkatnya
cost of fund. "Sehingga, bagaimana manajemen mampu melakukan optimisasi biaya dan kinerjanya akan mampu memberikan optimisme bagi HMSP," ujar Desy. Desy pun merekomendasikan hold saham HMSP dengan target harga terdekat di Rp 1.130 per saham. Sedangkan Rio menyarankan
trading buy untuk saham HMSP dengan target harga di Rp 1.160 - Rp 1.170 per saham, dan
stoploss jika merosot ke bawah Rp 1.045 per saham. Adapun pada perdagangan hari ini (20/2) saham HMSP ditutup menguat 2,78% ke level harga Rp 1.110. Pergerakan saham Senin ini mencerminkan penguatan 32,14% saham HMSP sejak awal tahun 2023.
Luncurkan IQOS Iluma
Presiden Direktur HM Sampoerna, Vassilis Gkatzelis mengungkapkan, IQOS Iluma merupakan produk unggulan dalam portofolio dari HMSP. Indonesia menjadi negara pertama untuk peluncuran IQOS Iluma di Asia Tenggara. "Kami percaya, para perokok dewasa yang memutuskan untuk terus menggunakan produk tembakau seyogyanya memiliki akses terhadap inovasi dan teknologi paling mutakhir untuk alternatif yang lebih baik dibandingkan dengan terus merokok," ungkap Vassilis dalam acara yang digelar Senin (20/2).
Baca Juga: HM Sampoerna (HMSP) Berikan Pinjaman Rp 191,95 Miliar ke Entitas Anak Vassilis menerangkan, IQOS Iluma merupakan hasil inovasi berbasis sains dan teknologi paling mutakhir untuk produk tembakau bebas asap. Dia mengklaim IQOS Iluma mengurangi paparan zat kimia berbahaya atau berpotensi berbahaya hingga rata-rata 90%-95% lebih rendah dibandingkan dengan asap rokok. Hal itu karena IQOS Iluma memanaskan batang tembakau yang menggunakan daun tembakau asli tanpa pembakaran. Sehingga tidak menghasilkan api, abu, dan asap. Adapun teknologi terbaru pada IQOS Iluma adalah
Smartcore Induction System. Berbeda dari IQOS generasi sebelumnya,
Smartcore Induction System memanaskan tembakau tanpa bilah pemanas. Sehingga perangkat ini bisa lebih konsisten tanpa residu tembakau dan tanpa perlu dibersihkan. IQOS Iluma secara eksklusif digunakan dengan batang tembakau bermerek dagang TEREA Smartcore Sticks yang memiliki sembilan varian. HMSP memasarkan tiga tipe perangkat yaitu IQOS Iluma, IQOS Iluma One, dan IQOS Iluma Prime. Produk ini telah tersedia di gerai IQOS dan IQOS.com. Saat ini peluncuran IQOS Iluma masih terbatas di 10 kota besar di Indonesia. IQOS sebelumnya sudah diperkenalkan melalui skema uji pasar sejak tahun 2019 di 10 kota besar, yaitu Jakarta, Surabaya, Denpasar, Bandung, Medan, Pekanbaru, Palembang, Makassar, Balikpapan, dan Samarinda.
Baca Juga: Emiten Produsen Rokok Masih Terbebani Naiknya Tarif Cukai Vassilis mengungkapkan, pengembangan produk alternatif sigaret ini sudah dirintis oleh PMI sebagai strategi transformasi bisnisnya. Sejak tahun 2008, PMI telah berinvestasi lebih dari US$ 10,5 miliar dalam pengembangan, penelitian, produksi, pemasaran, dan inovasi berkelanjutan bagi produk tembakau inovatif bebas asap. Pengembangan ini melibatkan lebih dari 980 ilmuwan, insinyur, teknisi, dan staf pendukung, termasuk dari Indonesia. Saat ini, produk bebas asap PMI telah tersedia di 73 pasar di seluruh dunia dan sekitar 17,8 juta konsumen dewasa di seluruh dunia telah beralih ke IQOS dan berhenti merokok. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli