GGP targetkan produksi buah 2012 naik 3,84%



JAKARTA. Cuaca kering yang berlangsung cukup panjang pada akhir 2011 memaksa PT Great Giant Pineapple menurunkan target produksi dan ekspor buah mereka. Jika pada akhir tahun lalu target dipatok 560.000 ton, maka kini mereka hanya menargetkan produksi 540.000 ton.

Meskipun demikian, jumlah ini tetap meningkat dari ekspor dan produksi tahun lalu 520.000 ton, atau naik 3,84%. Kenaikan tipis ini dilakukan dengan peningkatan produktivitas dengan memperbaiki kualitas tanah.

Direktur Sustainability PT GGP Ruslan Kresno berterus terang tahun ini mereka berusaha meningkatkan perawatan tanaman dan menaikkan kandungan organik di dalam tanah. Ruslan mengatakan saat ini intensifikasi pertanian menjadi satu-satunya pilihan untuk meningkatkan produksi.


"Sulit untuk mencari lahan saat ini, apalagi dengan ada kasus seperti Mesuji kemarin, investasi asing juga tidak berani untuk masuk dan memperluas lahan," terang Ruslan ketika dihubungi KONTAN, Selasa(1/2).

Ruslan menghitung, permintaan dunia untuk buah tropis seperti nanas sebenarnya cukup tinggi, hanya saja masih ada kendala di sisi hulu seperti kepastian lahan produksi. Ketua Asosiasi Eksportir Buah dan Sayuran Indonesia (AESBI) Hasan Wijaya mengatakan ekspor nanas masih terkendala bibit.

"Petani seharusnya menggunakan bibit dari kultur jaringan supaya waktu panen dan kematangannya seragam, tetapi petani kebanyakan belum mau membeli bibit tersebut," ujar Hasan.

Tahun ini perusahaan juga mengalami kendala pada sisi hilir dengan adanya krisis ekonomi yang mendera Eropa. Soalnya, sebagian besar produksi mereka ditujukan ke pasar Eropa dan Amerika Serikat.

"Pasar Eropa minta agar ada penurunan harga karena mereka terkena krisis, penurunannya juga cukup signifikan, bisa sampai 10%. Tapi ini juga nanti melihat bagaimana produksi dunia tahun ini," ujar Ruslan tanpa merinci lebih lanjut tingkat harga saat ini.

Untuk kebutuhan pangan, dia memperkirakan harga tak akan turun atau naik dengan signifikan. "Kalau untuk makanan sepertinya tidak akan terlalu bermasalah, harga mungkin akan agak sulit naik tetapi turun juga sulit," jelas Hasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: