JAKARTA. Perusahaan penerbangan, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) berharap kinerja kuartal II-2017 bisa lebih baik. Perusahaan plat merah ini akan memanfaatkan armada yang ada, meningkatkan efisiensi, serta meningkatkan pendapatan dari penerbangan rute internasional. Pahala Nugraha Mansury Direktur Utama GIAA menyatakan pihaknya akan memanfaatkan armada yang dimiliki untuk peningkatan pendapatan. Saat ini, GIAA memiliki 144 pesawat Garuda, dan 44 pesawat Citilink. "Secara neraca dan likuiditas, masih sangat baik. Kami bisa memiliki hasil kerja operasional yang baik kedepannya," ujar Pahala, Senin (12/6). Dia berkeyakinan, peningkatan revenue tersebut diiringi dengan peningkatan layanan. GIAA menggenjot perbaikan pada on time performance. Selain itu, GIAA juga mencatat kontribusi layanan penerbangan internasional saat ini cukup tinggi. Pendapatan GIAA hingga April, 52% di antaranya berasal dari rute internasional. Dia menyatakan ada peningkatan jumlah frekuensi penerbangan internasional sekitar 13%. Meski demikian, pihaknya tidak hanya berfokus pada layanan internasional saja. Namun, juga akan meningkatkan penjualan pada layanan domestik. Meskipun, pangsa pasar domestik juga digarap oleh armada Citilink sebagai low cost carrier. "Passenger internasional Garuda bisa tumbuh sebesar 30% secara year on year ," terangnya. Hal itu lantaran Garuda juga berupaya membuka rute-rute penerbangan internasional baru. Garuda juga tengah menanti izin Department of Transportation Amerika serikat mengenai rute penerbangan. Pihaknya masih belum mengetahui mengenai hasil proses meraih perizinan yang sudah dilakukan.
GIAA bidik kenaikan pendapatan rute internasional
JAKARTA. Perusahaan penerbangan, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) berharap kinerja kuartal II-2017 bisa lebih baik. Perusahaan plat merah ini akan memanfaatkan armada yang ada, meningkatkan efisiensi, serta meningkatkan pendapatan dari penerbangan rute internasional. Pahala Nugraha Mansury Direktur Utama GIAA menyatakan pihaknya akan memanfaatkan armada yang dimiliki untuk peningkatan pendapatan. Saat ini, GIAA memiliki 144 pesawat Garuda, dan 44 pesawat Citilink. "Secara neraca dan likuiditas, masih sangat baik. Kami bisa memiliki hasil kerja operasional yang baik kedepannya," ujar Pahala, Senin (12/6). Dia berkeyakinan, peningkatan revenue tersebut diiringi dengan peningkatan layanan. GIAA menggenjot perbaikan pada on time performance. Selain itu, GIAA juga mencatat kontribusi layanan penerbangan internasional saat ini cukup tinggi. Pendapatan GIAA hingga April, 52% di antaranya berasal dari rute internasional. Dia menyatakan ada peningkatan jumlah frekuensi penerbangan internasional sekitar 13%. Meski demikian, pihaknya tidak hanya berfokus pada layanan internasional saja. Namun, juga akan meningkatkan penjualan pada layanan domestik. Meskipun, pangsa pasar domestik juga digarap oleh armada Citilink sebagai low cost carrier. "Passenger internasional Garuda bisa tumbuh sebesar 30% secara year on year ," terangnya. Hal itu lantaran Garuda juga berupaya membuka rute-rute penerbangan internasional baru. Garuda juga tengah menanti izin Department of Transportation Amerika serikat mengenai rute penerbangan. Pihaknya masih belum mengetahui mengenai hasil proses meraih perizinan yang sudah dilakukan.