GIAA dan BHIT masuk daftar margin, apa efeknya?



JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengumumkan saham-saham yang masuk daftar efek transaksi marjin pada 30 November lalu. Saham PT Bhakti Investama Tbk (BHIT) dan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) merupakan peserta baru pada daftar 50 saham diperbaharui setiap sebulan sekali itu. Apa efeknya bagi kedua saham itu?

Analis First Asia Capital, David Nathanael Sutyanto mengatakan, masuk dalam daftar margin membuka peluang besar bagi kedua saham tersebut untuk rebound. "Dengan masuk syarat marjin, menandakan BEI melihat saham-saham tersebut memiliki fundamental dan likuiditas yang bagus," terang David kepada KONTAN, Selasa (4/12).Tapi perlu dicatat, berada dalam daftar marjin tidak serta merta akan menggebrak kinerja fundamental. "Tapi sangat berpengaruh terhadap pergerakan harga saham ke depan," imbuhnya. Sebab, investor dapat menggunakan fasilitas margin dalam menjualbelikan kedua saham itu. Artinya, investor bisa berutang dulu kepada broker untuk membeli saham-saham tersebut. Dus, likuiditas saham-saham margin biasanya melonjak dan akhirnya harga saham bisa cenderung terangkat.

Untuk saham BHIT, David memprediksi peluang kenaikan harga ke Rp 650 sampai akhir tahun 2012. Kemarin, BHIT ditutup di posisi 550 atau naik dari 540 di hari sebeulmnya.


Sedangkan untuk saham GIAA, David memprediksi peluang rebound ke Rp 750 sampai akhir tahun. "Level  optimistis pada harga Rp 780-Rp 800 untuk GIAA," terang David.David menambahkan, faktor resiko saham yang masuk transaksi margin relatif lebih kecil karena saham tersebut telah diperiksa secara fundamental oleh BEI. "Saham yang masuk transaksi margin, pastilah memiliki reputasi yang cukup baik di pasar modal," tuturnya.Sebagai catatan, daftar efek transaksi marjin dan short selling yang baru dirilis BEI akan mulai berlaku pada 3 Desember 2012.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: