KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Giantara Group akan mengembangkan proyek Giantara Serpong City yang berlokasi di Cisauk, Kabupaten Tangerang, menjadi kawasan kota mandiri berbasis transit oriented development (TOD) dan sekaligus green development. Bukan tanpa alasan, kawasan memang memiliki letak yang strategis. Stasiun kereta komuter line (KRL) Cicayur berada di dalam kawasan Giantara Serpong City. Proyek ini hanya memiliki luas pengembangan 109 hektare (ha). Meskipun luas lahannya tak sebesar pengembang kakap di kawasan Kabupaten Tangerang dan sekitarnya, namun Giantara Group rela menggelontorkan investasi besar-besaran untuk mengembangkan infrastrutur kawasannya menjadi TOD. Cindy Giantara, CEO Giantara Serpong City mengatakan, pihaknya menggandeng konsultan bertaraf Internasional agar menghasilkan produk yang berkualitas dan juga konsultan tranfortasi untuk mewujudkan konsep TOD yang ideal.
Giantara Serpong City berkolaborasi dengan Airmas Asri sebagai konsultan desain dan arsitektur serta serta menggandeng Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) sebagai konsultan pengembangan transportasi kawasan. "Sejak awal, konsep pengembangan kawasan ini memang kita rancang menjadi green development dan berbasis TOD," kata Cindy, Sabtu (9/9).
Baca Juga: Selain Proyek Baru, Intiland Development (DILD) Fokus Kembangkan Proyek Eksisting Sebagai tahap awal pengembangan infrastruktur kawasan, Giantara Group akan membangun underpass. Maklum kawasan proyek ini membelah jalur lintasan KRL. Rencana pembangunan underpass tersebut sudah dibahas dengan DTKJ dan Dinas Perkeretaapian. Rencananya, jalan itu akan mulai konstruksi pada awal 2024 dan ditargetkan rampung pada pertengahan tahun. Cindy mengungkapkan, besaran investasi yang akan digelontorkan untuk membangun underpass tersebut mencapai sekitar Rp 20 miliar- Rp 25 miliar. Investasi tersebut diharapkan akan memberi nilai tambah untuk kawasan. Ke depannya, pengembang ini juga akan merenovasi Stasiun Cicayur menjadi lebih modern lagi. Cindy bilang, Giantara Group akan mengalokasi dana dari program corporate social responsibility (CSR) untuk memperbaharui stasiun tersebut. Cindy menambahkan, dengan luas lahan sebesar 109 hektar, Giantara Serpong City tak hanya membangun hunian tapi juga kawasan modern yang dilengkapi dengan beragam fasilitas penunjang seperti area komersil, central park dan outdoor lifestyle yang akan menjadi iconic destination di kawasan Cisauk.
Baca Juga: Metropolitan Land (MTLA) Optimistis Proyek Kawasan TOD Prospektif Selain itu, Giantara Serpong City juga dikembangkan dengan konsep Pedestrian Oriented Development (POD) yang akan menjadi akses pejalan kaki dengan adanya pedestrian berukuran besar yang terkoneksi ke setiap cluster dan fasilitas. “Integrasi dengan transaportasi massal dan people centric design (walkability) adalah idealisme yang dituangkan dengan konsep green and sustainable di Giantara Serpong City. Kami ingin memberikan yang berbeda kepada konsumen, untuk itu dalam membangun kawasan Giantara Serpong City kami mengedepankan metode berkelanjutan yakni mendukung green development,” jelas Cindy.
Klaster Pertama Ditargetkan Serah Terima April 2025
Giantara Serpong City direncanakan akan dikembangkan dalam waktu sekitar 15-20 tahun. Pengembangannya akan dibagi dalam tiga fase. Tahap pertama, Giantara Group akan fokus mengembangkan lahan seluas 26 ha dulu dengan perkiraaan lama pengembangan 5-6 tahun. Tahap pertama, pengembang akan fokus memasarkan produk-produk hunian dulu sembari mulai membangun infrastruktur kawasan. Giantara Serpong City sudah mulai memasarkan klaster hunian pertamanya bertajuk Nerin sejak Februari 2023 lalu. Klaster Nerin tahap pertama yang dirilis sebanyak 122 unit rumah sudah ludes terjual. Saat ini, pengembang ini sedang melakukan pemasaran tahap kedua sebanyak 40 unit dan ditargetkan terjual seluruhnya akhir tahun 2023. Zico Machriebie, Direktur Marketing Giantara Group mengatakan, Klaster Nerin merupakan rumah dua lantai yang dikonsep sebagai rumah tumbuh. Saat peluncuran pertama, harganya ditawarkan mulai dari Rp 1,3 miliar. "Untuk saat ini, harga sudah naik sekitar 4%," ujarnya.
Baca Juga: Menambah Target Marketing Sales, Begini Rekomendasi Saham Ciputra Development (CTRA) Giantara Serpong City menargetkan serah terima unit kepada pembeli dalam waktu 24 bulan setelah akad. Oleh karena itu, serah terima unit bakal dilakukan pada April 2025. Sementara peluncuran klaster kedua direncanakan akan dilakukan pada awal 2024 dengan jumlah unit sekitar 200.
Menurut Zico, sebagian besar dari pembeli unit di Klaaster Nerin merupakan pembeli rumah pertama. Itu ditandai dengan 90% pembelian dilakukan dengan fasilitas kredit kepemilikan rumah (KPR). Adapun perkembangan kawasan Giantara Serpong City saat ini diantaranya sudah dibangun kantor marketing gallery serta rumah contoh. Kantor tersebut akan menunjang aktivitas pemasaran. Dalam kegiatan pemasaran, Zico bilamg pihaknya menggandeng Lead agent Winfield dan Era Fiesta. Zico menambahkan, Giantara Serpong City berada di kawasan Cisauk yang menyatu dengan kawasan Serpong yang telah menjadi trend center perkembangan properti. “Pembangunan perumahan di kawasan ini sangat signifikan. Giantara Group melihat peluang, opportunity dengan mengembangkan Giantara Serpong City dengan konsep modern," jelas Zico Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dina Hutauruk