JAKARTA. PT Bank BNI Tbk. menargetkan nilai transaksi perdagangan ekspor impor atawa trade finance di tahun 2009 ini tumbuh 30%. Bank BNI berharap bisa mengantongi fee dari bisnis trade financing senilai Rp 200 miliar di 2009, naik dari fee di tahun lalu sebesar Rp 154 miliar. Untuk menyiasati transaksi ekspor impor yang lesu, Bank BNI berniat memperluas jaringan. Untuk itu BNI akan membuka korespondensi dengan perbankan di Rusia. Direktur Treasury dan Internasional Bank BNI Bien Subiantoro yang sedang berada di Rusia menjelaskan, Rusia merupakan potensi pasar ekspor yang besar untuk Indonesia. Produk Indonesia yang laku di Rusia adalah minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dan barang industri kreatif, seperti kerajinan dan seni. Sebaliknya, pebisnis Rusia menilai Indonesia merupakan pasar yang menarik untuk ekspor satelit dan pendukungnya, serta produk software.
Giatkan Trade Finance, BNI Gandeng Enam Bank Rusia
JAKARTA. PT Bank BNI Tbk. menargetkan nilai transaksi perdagangan ekspor impor atawa trade finance di tahun 2009 ini tumbuh 30%. Bank BNI berharap bisa mengantongi fee dari bisnis trade financing senilai Rp 200 miliar di 2009, naik dari fee di tahun lalu sebesar Rp 154 miliar. Untuk menyiasati transaksi ekspor impor yang lesu, Bank BNI berniat memperluas jaringan. Untuk itu BNI akan membuka korespondensi dengan perbankan di Rusia. Direktur Treasury dan Internasional Bank BNI Bien Subiantoro yang sedang berada di Rusia menjelaskan, Rusia merupakan potensi pasar ekspor yang besar untuk Indonesia. Produk Indonesia yang laku di Rusia adalah minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dan barang industri kreatif, seperti kerajinan dan seni. Sebaliknya, pebisnis Rusia menilai Indonesia merupakan pasar yang menarik untuk ekspor satelit dan pendukungnya, serta produk software.