Gihon Telekomunikasi (GHON) prediksi kinerja 2019 lebih moderat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk (GHON) diperkirakan bakal tumbuh moderat di 2019. Di mana, sejak 21 Desember 2018 hingga 21 Januari 2019, saham emiten itu dialihkan atau tender offer oleh PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).

TBIG tengah melakukan tender offer saham GHON sebanyak 51,94 juta saham. Jumlah tersebut mewakili 9,44% dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor GHON. Harga yang ditawarkan sebesar Rp 1.350 per saham. Sehingga, nilai total yang bakal diperoleh perusahaan lewat aksi tender offer tersebut sebanyak Rp 70,12 miliar.

"Saat ini tender offer masih jalan. Kami akan tetap konsisten bertumbuh moderat minimal sama seperti 2018," ungkap Direktur Utama GHON Rudolf P Nainggolan kepada Kontan.co.id, Senin (31/12).


Meskipun belum bisa memberikan hasil kinerja 2018, namun dia meyakinkan kinerja GHON 2018 sudah sesuai rencana perusahaan itu. 

Dalam laporan keuangan GHON selama sembilan bulan pertama 2018 perusahaan ini masih mencatatkan kenaikan pendapatan sekitar 17,57% dari periode yang sama tahun 2017 menjadi Rp 79,67 miliar.

GHON juga membukan kenaikan laba bersih 8,21% menjadi Rp 23,30 miliar di kuartal III-2018. 

Untuk tahun ini, sumber pendapatan juga masih mengandalkan dari beberapa pertumbuhan network perusahaan, di mana yang terbesar masih dari PT XL Axiata Tbk (EXCL).

"(2019) Ada pertumbuhan network dari Indosat, HCPT, XL dan Smartfren," ungkapnya.

Per 30 September 2018, berdasarkan laporan keuangan GHON, sumber pendapatan GHON terbesar masih berasal dari XL Axiata sebanyak Rp 26,10 miliar, diikuti oleh Hutchinson 3 sebesar Rp 6,32 miliar, Telkomsel Rp 5,60 miliar, Internux Rp 223,22 juta, Smartfren Rp 69,6 juta dan Indosat Rp 12,67 juta.

Sesuai rencana awal, perusahaan tersebut berencana untuk menambah jumlah menara di tahun ini. Dengan memaksimalkan pertumbuhan jaringan dari XL Axiata selaku sumber pendapatan GHON saat ini.

"Iya (XL Axiata), kami juga atur dari Hutchinson dan Indosat juga. Tapi berapa banyak, belum bisa saya utarakan sekarang," tandas Rudolf.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi