Gihon Telekomunikasi gunakan dana sisa IPO untuk pengembangan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk mendapatkan dana sebesar Rp 178,8 miliar dari initial public offering (IPO) yang dilakukan Maret silam. Harga penawaran perdana saat itu Rp 1.170 per saham.

Sampai saat ini, emiten berkode saham GHON sudah menggunakan lebih dari 80% dana dari hasil penawaran umum perdana saham. Yang mana perusahaan menggunakan sekitar 53,7% dana dari hasil IPO atau setara dengan Rp 92,9 miliar untuk pelunasan pinjaman dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

Sedangkan untuk 26,4% dana dari hasil IPO atau setara dengan Rp 45,8 miliar digunakan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja. Sekarang ini GHON masih menyisakan sekitar 19,1% atau Rp 34,1 miliar dana dari penawaran tersebut.


Direktur Utama GHON, Rudolf Parningotan Nainggolan menyampaikan, sisa dana dari IPO itu nantinya akan digunakan untuk pengembangan perusahaan. “Rencana bisnis pada 2018 secara moderat merealisasikan pertumbuhan 15%,” ujarnya pada Kontan.co.id, Selasa (24/7).

Menurutnya, tak menutup kemungkinan apabila perusahaan akan mencari sumber pendanaan jika diperlukan dana untuk membiayai rencana bisnis GHON selama 2018. “Seperti biasa pertumbuhan organik jika diperlukan maka Bank menjadi pilihan pertama,” ungkapnya.

Sementara untuk strategi GHON guna mendongkrak kinerja perusahaan, Rudolf bilang, selain organik bertumbuh moderat, non organik juga harus bertumbuh atau akusisi. “Untuk rencana akuisisi tower ada, tapi belum ada yang benar-benar bisa direalisasikan,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .