KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk (GHON) telah menggunakan lebih dari 80% dana yang didapat dari hasil penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO). Sebagian besar dana dialokasikan untuk pelunasan pinjaman. Berdasarkan keterbukaan informasi di situs BEI, Rabu (18/7), perusahaan ini berhasil meraih dana Rp 178,8 miliar dari IPO yang dilaksanakan pada 26 Maret 2018. Harga penawaran saham perdana saat itu Rp 1.170 per saham. Direktur Independen, Monika Ferolina Siallagan mengatakan, pihaknya meraup hasil bersih sebesar Rp 172,9 miliar, dipotong biaya penawaran umum. Dari hasil tersebut Gihon menggunakan sekitar 53,7% dana hasil IPO atau setara dengan Rp 92,9 miliar untuk pelunasan pinjaman dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).
Gihon Telekomunikasi telah menggunakan 80% dana hasil IPO
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk (GHON) telah menggunakan lebih dari 80% dana yang didapat dari hasil penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO). Sebagian besar dana dialokasikan untuk pelunasan pinjaman. Berdasarkan keterbukaan informasi di situs BEI, Rabu (18/7), perusahaan ini berhasil meraih dana Rp 178,8 miliar dari IPO yang dilaksanakan pada 26 Maret 2018. Harga penawaran saham perdana saat itu Rp 1.170 per saham. Direktur Independen, Monika Ferolina Siallagan mengatakan, pihaknya meraup hasil bersih sebesar Rp 172,9 miliar, dipotong biaya penawaran umum. Dari hasil tersebut Gihon menggunakan sekitar 53,7% dana hasil IPO atau setara dengan Rp 92,9 miliar untuk pelunasan pinjaman dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).