SHANGHAI. Pasar keuangan dunia langsung bereaksi setelah Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve) mengerek suku bunga acuan. Kemarin, Bank Sentral China atau People Bank of China (PBOC) sontak mengekor langkah The Fed.PBOC mengerek dua jenis suku bunga acuan. Pertama, menaikkan suku bunga pinjaman kepada bank tenor 7, 14 dan 28 hari sebesar 10 basis poin (bps) menjadi masing-masing sebesar 2,45%, 2,6% dan 2,75%.Kedua, suku bunga pinjaman lewat skema
medium-term lending facility (MLF) naik 10 bps. Tenor MLF 6 bulan naik menjadi 3,05% dan tenor 1 tahun jadi 3,2%.
Asal tahu saja, PBOC telah mengerek suku bunga acuan di Januari dan Februari 2017. Kenaikan bunga acuan tersebut merupakan upaya PBOC untuk mencegah arus keluar dana (
outflow) dan menstabilkan yuan. PBOC menegaskan, kenaikan suku bunga bukan cerminan pengetatan kebijakan pemerintah. Analis dan investor menilai, langkah PBOC dikarenakan kekhawatiran efek negatif kenaikan bunga The Fed terhadap tumpukan utang yang menggunung. Porsi utang korporasi China yang menumpuk dikhawatirkan membahayakan pasar finansial China. Kenaikan suku bunga The Fed juga diyakini memicu spekulasi berlebihan pada yuan. Gambaran saja, saat ini perbankan China bergantung pada pendanaan jangka pendek dan pinjaman antar bank. "Kenaikan suku bunga The Fed akan memicu outflow dan berdampak buruk pada sistem keuangan China," ujar Ekonom Nomura Yang Zhao, seperti dikutip Reuters, Kamis (16/3) malam. Pasca kenaikan suku bunga, yuan menguat ke level terkuat selama dua bulan terakhir terhadap dollar AS. Yuan bergerak di kisaran 6,9039 pada Jumat (17/3). Tahun lalu, yuan sempat terperosok ke level 6,5 yang terpicu penguatan dollar dan ketidakpastian masa depan ekonomi China. Sejak awal tahun ini, yuan bergerak stabil ketimbang tahun lalu. Terus naik
Ekonom memprediksi, PBoC bakal kembali mengerek naik suku bunga pinjaman tenor 7 hari di tahun ini. ANZ menebak, ada potensi kenaikan sebesar 20 bps hingga akhir tahun sementara Capital Economics memproyeksikan kenaikan sebesar 55 bps. Tren kenaikan suku bunga acuan dinilai bakal merambah ke sejumlah negara lain. Kemarin, Bank Sentral Inggris (BoE) masih menahan suku bunga di level 0,25%. Tapi, untuk pertama kalinya suara komite BoE terpecah. Kendati mayoritas anggota komite memilih untuk menahan suku bunga, sejumlah komite memilih untuk menaikkan suku bunga ke level 0,5%. Survei Bloomberg menunjukkan, 11 dari 41 ekonom memprediksikan Bank Sentral Jepang (BoJ) akan mengerek suku bunga di tahun ini. Selebihnya meyakini BoJ akan memangkas anggaran belanja surat utang sebagai upaya pengetatan moneter.
Editor: Adi Wikanto