JAKARTA. Bukan hanya Total E&P Indonesie yang tengah galau lantaran Blok Mahakam akhirnya diserahkan kepada PT Pertamina, pasca kontrak berakhir tahun 2017. Inpex Corporation, juga tengah gundah gulana menanti kepastian perpanjangan kontrak proyeknya di Blok Masela, Laut Arafuru, Maluku. Kepala Sub Bidang Hubungan Masyarakat dan Protokoler Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Zuldadi Rafli, menyatakan, kepastian perpanjangan kontrak tersebut penting bagi Inpex. Sebab, perusahaan asal Jepang itu membutuhkan kepastian perpanjangan kontrak di Blok Masela sebelum menjalin kontrak jual beli gas jangka panjang dengan calon pembeli. Zuldadi menambahkan, Inpex bisa mendapatkan calon pembeli untuk jangka panjang 12 tahun. Persoalannya, "Wilayah kerja Inpex tinggal 10 tahun," ujar Zuldadi kepada KONTAN, Minggu (23/11).
Giliran Inpex menanti kepastian di Blok Masela
JAKARTA. Bukan hanya Total E&P Indonesie yang tengah galau lantaran Blok Mahakam akhirnya diserahkan kepada PT Pertamina, pasca kontrak berakhir tahun 2017. Inpex Corporation, juga tengah gundah gulana menanti kepastian perpanjangan kontrak proyeknya di Blok Masela, Laut Arafuru, Maluku. Kepala Sub Bidang Hubungan Masyarakat dan Protokoler Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Zuldadi Rafli, menyatakan, kepastian perpanjangan kontrak tersebut penting bagi Inpex. Sebab, perusahaan asal Jepang itu membutuhkan kepastian perpanjangan kontrak di Blok Masela sebelum menjalin kontrak jual beli gas jangka panjang dengan calon pembeli. Zuldadi menambahkan, Inpex bisa mendapatkan calon pembeli untuk jangka panjang 12 tahun. Persoalannya, "Wilayah kerja Inpex tinggal 10 tahun," ujar Zuldadi kepada KONTAN, Minggu (23/11).