SHANGHAI. Bumi selalu berputar. Analogi ini juga berlaku bagi roda perekonomian dunia. Jika dulu perusahaan asal Amerika Serikat sibuk ekspansi ke wilayah Asia. Kini sebaliknya, korporasi asal Asia merangsek masuk ke Amerika. Medio Juni tahun ini, produsen daging babi asal China, Shuanghui International Holdings Ltd, mengakuisisi perusahaan AS, Smithfield Foods Inc, senilai US$ 4,7 miliar. Sebelumnya, pada Mei lalu, produsen ban India, Apollo Tyres Ltd, mengucurkan US$ 2,5 miliar untuk membeli Cooper Tire & Rubber Co, produsen ban asal AS. Dua transaksi itu merupakan akuisisi terbesar korporasi China dan India terhadap perusahaan AS. Bukan hanya yakin mampu mengelola perusahaan asing, korporasi Asia juga melihat perekonomian AS terus meningkat. "Para investor Asia melihat merek, teknologi dan pengetahuan dalam perekonomian yang dinamis dan berkembang," kata Richard Campbell-Breeden, Kepala Merger dan Akuisisi Goldman Sachs Group Inc untuk Asia Pasifik di luar Jepang, seperti dikutip Wall Street Journal.
Giliran korporasi Asia mengambilalih perusahaan AS
SHANGHAI. Bumi selalu berputar. Analogi ini juga berlaku bagi roda perekonomian dunia. Jika dulu perusahaan asal Amerika Serikat sibuk ekspansi ke wilayah Asia. Kini sebaliknya, korporasi asal Asia merangsek masuk ke Amerika. Medio Juni tahun ini, produsen daging babi asal China, Shuanghui International Holdings Ltd, mengakuisisi perusahaan AS, Smithfield Foods Inc, senilai US$ 4,7 miliar. Sebelumnya, pada Mei lalu, produsen ban India, Apollo Tyres Ltd, mengucurkan US$ 2,5 miliar untuk membeli Cooper Tire & Rubber Co, produsen ban asal AS. Dua transaksi itu merupakan akuisisi terbesar korporasi China dan India terhadap perusahaan AS. Bukan hanya yakin mampu mengelola perusahaan asing, korporasi Asia juga melihat perekonomian AS terus meningkat. "Para investor Asia melihat merek, teknologi dan pengetahuan dalam perekonomian yang dinamis dan berkembang," kata Richard Campbell-Breeden, Kepala Merger dan Akuisisi Goldman Sachs Group Inc untuk Asia Pasifik di luar Jepang, seperti dikutip Wall Street Journal.