JAKARTA. Tuntutan terhadap Research in Motion (RIM), produsen ponsel pintar merek BlackBerry seolah datang bertubi-tubi. Dulu pemerintah, kini giliran operator seluler mendesak produsen ponsel asal Kanada itu memenuhi permintaan mereka. Berdasarkan keterangan resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), awal September ini, para operator seluler menyurati pemerintah agar mendesak RIM memenuhi lima permintaan mereka. Pertama, RIM harus membangun server di Indonesia. Kedua, menyediakan monitoring tools untuk memantau kinerja perangkat RIM. Ketiga, membuat perjanjian standar layanan atau Service Level Agreement (SLA). Keempat, meningkatkan kinerja terminal handset. Kelima, menyediakan tim ahli di bidang khusus (technical expert) di Indonesia.
Giliran operator seluler mendesak produsen BlackBerry
JAKARTA. Tuntutan terhadap Research in Motion (RIM), produsen ponsel pintar merek BlackBerry seolah datang bertubi-tubi. Dulu pemerintah, kini giliran operator seluler mendesak produsen ponsel asal Kanada itu memenuhi permintaan mereka. Berdasarkan keterangan resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), awal September ini, para operator seluler menyurati pemerintah agar mendesak RIM memenuhi lima permintaan mereka. Pertama, RIM harus membangun server di Indonesia. Kedua, menyediakan monitoring tools untuk memantau kinerja perangkat RIM. Ketiga, membuat perjanjian standar layanan atau Service Level Agreement (SLA). Keempat, meningkatkan kinerja terminal handset. Kelima, menyediakan tim ahli di bidang khusus (technical expert) di Indonesia.