Giliran Spanyol melaporkan kasus pertama varian baru virus corona dari Inggris



KONTAN.CO.ID - MADRID. Perlahan, virus corona jenis baru dari Inggris mulai menyebar. Makin banyak negara yang melaporkan kasus infeksi dari varian baru virus corona yang ditemukan di Inggris. Terbaru, Spanyol melaporkan kasus pertama varian virus corona yang diyakini sangat menular yang muncul di Inggris.

Sabtu (26/12), pemerintah daerah Madrid melaporkan empat kasus telah terdeteksi yang melibatkan orang-orang yang baru saja tiba dari Inggris atau memiliki kontak dekat dengan seseorang yang mengalaminya.

Seperti dilaporkan Channel News Asia, ayah, ibu, dan saudara perempuan dari seorang pemuda yang tiba di Madrid dengan pesawat pekan lalu telah dinyatakan positif mengidap virus corona.


Pemuda itu diduga memiliki varian baru juga, tetapi pihak berwenang Spanyol sedang menunggu hasil tes PCR untuk mengonfirmasi hal ini.

Baca Juga: Inilah 17 negara dengan jumlah kasus corona lebih dari 1 juta kasus

Kasus keempat yang dikonfirmasi dari varian baru ini melibatkan seorang pria yang tiba di Madrid pada 20 Desember dengan penerbangan lain.

"Para pasien tidak sakit parah, kami tahu bahwa jenis ini lebih mudah menular, tetapi tidak menyebabkan penyakit yang lebih serius," kata wakil kepala kesehatan regional Madrid Antonio Zapatero pada konferensi pers.

"Tidak perlu khawatir," ujarnya lagi.

Kata Zapatero, ada tiga kasus dugaan varian virus korona lainnya tetapi hasil tes hanya akan tersedia pada hari Selasa atau Rabu.

Jenis baru virus ini telah mendorong lebih dari 50 negara termasuk Spanyol untuk memberlakukan pembatasan perjalanan di Inggris.

Madrid telah melarang semua orang yang datang dari Inggris kecuali untuk warga negara dan penduduk Spanyol.

Prancis dan Italia juga telah mengonfirmasi kasus varian baru. Sementara Organisasi Kesehatan Dunia melaporkan bahwa sembilan kasus telah terdeteksi di Denmark dan masing-masing satu di Belanda dan Australia.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan jenis baru virus corona mungkin 70 persen lebih mudah menular daripada versi asli penyakit itu.

Selanjutnya: Jepang larang warga asing masuk mulai 28 Desember 2020 sampai akhir Januari 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat