JAKARTA. Mata uang dari negeri Uwak Sam boleh saja jumawa. Tetapi, tahun depan valas yang tadinya kuat bisa jadi melorot. Selain dolar AS, valas lain yang juga loyo adalah poundsterling. Menurut Branko Windoe, Kepala Tresuri BCA, dolar AS cenderung tertekan di 2009. "Masih banyak masalah dari sisi korporasi dan individu di AS yang belum muncul ke permukaan. Defisit anggarannya juga terus bertambah," ujarnya. Ekonom Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih bilang, setelah Barrack Obama esmi dilantik menjadi Presiden AS, dia akan serius membenahi perekonomian dengan menjaga suku bunga rendah dan memompa likuiditas ke pasar. Nah, salah satu cara memompakan likuiditas adalah dengan menerbitkan obligasi. Ahasil, minat untuk menyimpan dolar AS semakin berkurang.
Giliran yang Perkasa Jadi Lemas
JAKARTA. Mata uang dari negeri Uwak Sam boleh saja jumawa. Tetapi, tahun depan valas yang tadinya kuat bisa jadi melorot. Selain dolar AS, valas lain yang juga loyo adalah poundsterling. Menurut Branko Windoe, Kepala Tresuri BCA, dolar AS cenderung tertekan di 2009. "Masih banyak masalah dari sisi korporasi dan individu di AS yang belum muncul ke permukaan. Defisit anggarannya juga terus bertambah," ujarnya. Ekonom Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih bilang, setelah Barrack Obama esmi dilantik menjadi Presiden AS, dia akan serius membenahi perekonomian dengan menjaga suku bunga rendah dan memompa likuiditas ke pasar. Nah, salah satu cara memompakan likuiditas adalah dengan menerbitkan obligasi. Ahasil, minat untuk menyimpan dolar AS semakin berkurang.