KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak goreng sedang mahal di kantong. Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) angkat bicara soal dugaan kartel terkait naiknya harga minyak goreng. Direktur Eksekutif GIMNI Sahat Sinaga menampik adanya dugaan kartel minyak goreng. “Tidak benar (adanya dugaan kartel minyak goreng),” ujar Sahat saat dihubungi, Jumat (21/1). Sahat mengatakan, GIMNI telah bertemu dengan KPPU untuk menjelaskan mahalnya harga minyak goreng pada 18 Januari lalu. Sahat menerangkan, sawit adalah salah satu bagian dari pergerakan minyak nabati dunia (17 jenis Oils & Fats). Produksi sawit Indonesia lebih banyak dipakai di pasar luar negeri (65 %) dibanding pasar dalam negeri (35%).
GIMNI Angkat Bicara Soal Dugaan Kartel Harga Minyak Goreng
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak goreng sedang mahal di kantong. Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) angkat bicara soal dugaan kartel terkait naiknya harga minyak goreng. Direktur Eksekutif GIMNI Sahat Sinaga menampik adanya dugaan kartel minyak goreng. “Tidak benar (adanya dugaan kartel minyak goreng),” ujar Sahat saat dihubungi, Jumat (21/1). Sahat mengatakan, GIMNI telah bertemu dengan KPPU untuk menjelaskan mahalnya harga minyak goreng pada 18 Januari lalu. Sahat menerangkan, sawit adalah salah satu bagian dari pergerakan minyak nabati dunia (17 jenis Oils & Fats). Produksi sawit Indonesia lebih banyak dipakai di pasar luar negeri (65 %) dibanding pasar dalam negeri (35%).