KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelonggaran Giro Wajib Minimum (GWM) yang dilakukan Bank Indonesia sebesar 50 Bps mulai berdampak. Kebijakan yang berlaku efektif awal Juli lalu turut memberi berkah kepada bank-bank pelat merah. Terkait hal tersebut, Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI, anggota indeks Kompas100) Haru Koesmahargyo bilang, pelonggaran GWM membuat likuiditas perseroan bertambah hingga Rp 4,5 triliun. “Ada tambahan likuiditas sekitar Rp 4,5 triliun, ini terjadi karena sebelumnya giro bank ada di Bank Indonesia, sekarang kembali ke kami sehingga bisa kami lakukan untuk ekspansi kredit,” katanya saat ditemui di Gedung DPR, Kamis (4/7).
Giro Wajib Minimum (GWM) melonggar, bank BUMN merah dapat berkah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelonggaran Giro Wajib Minimum (GWM) yang dilakukan Bank Indonesia sebesar 50 Bps mulai berdampak. Kebijakan yang berlaku efektif awal Juli lalu turut memberi berkah kepada bank-bank pelat merah. Terkait hal tersebut, Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI, anggota indeks Kompas100) Haru Koesmahargyo bilang, pelonggaran GWM membuat likuiditas perseroan bertambah hingga Rp 4,5 triliun. “Ada tambahan likuiditas sekitar Rp 4,5 triliun, ini terjadi karena sebelumnya giro bank ada di Bank Indonesia, sekarang kembali ke kami sehingga bisa kami lakukan untuk ekspansi kredit,” katanya saat ditemui di Gedung DPR, Kamis (4/7).