JAKARTA. Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menyangsikan, importir kedelai meraup keuntungan hingga Rp 1 triliun. Namun, ia berjanji akan mempelajari soal ini. "Ada datanya enggak? Nanti kita pelajari," kata Gita seusai Rakernas Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah 2013 di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (12/9). "(Sikap Kementerian Perdagangan) mengenai data yang masih perlu dipelajari, mending kita pelajari dulu," tambahnya. Seperti diberitakan, penetapan harga khusus kedelai oleh Kementerian Perdagangan dalam bentuk harga jual pemerintah sebesar Rp 8.490 per kilogram masih terlalu tinggi. Dalam dua bulan, pelaku aksi ambil untung dari kebijakan tata niaga kedelai yang tidak tepat ini bisa meraup lebih dari Rp 1 triliun. Menurut Ketua Umum Dewan Kedelai Nasional Benny A Kusbini, Rabu (11/9), saat dihubungi di Lampung, tidak seharusnya para importir menjual kedelai dengan harga setinggi itu. ”Kalaupun ada kenaikan harga akibat depresiasi rupiah atas dollar AS, seharusnya baru terjadi pertengahan Oktober 2013, bukan sekarang,” katanya.
Gita sangsi importir kedelai raup untung Rp 1 T
JAKARTA. Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menyangsikan, importir kedelai meraup keuntungan hingga Rp 1 triliun. Namun, ia berjanji akan mempelajari soal ini. "Ada datanya enggak? Nanti kita pelajari," kata Gita seusai Rakernas Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah 2013 di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (12/9). "(Sikap Kementerian Perdagangan) mengenai data yang masih perlu dipelajari, mending kita pelajari dulu," tambahnya. Seperti diberitakan, penetapan harga khusus kedelai oleh Kementerian Perdagangan dalam bentuk harga jual pemerintah sebesar Rp 8.490 per kilogram masih terlalu tinggi. Dalam dua bulan, pelaku aksi ambil untung dari kebijakan tata niaga kedelai yang tidak tepat ini bisa meraup lebih dari Rp 1 triliun. Menurut Ketua Umum Dewan Kedelai Nasional Benny A Kusbini, Rabu (11/9), saat dihubungi di Lampung, tidak seharusnya para importir menjual kedelai dengan harga setinggi itu. ”Kalaupun ada kenaikan harga akibat depresiasi rupiah atas dollar AS, seharusnya baru terjadi pertengahan Oktober 2013, bukan sekarang,” katanya.