Gita targetkan puluhan miliar investasi baru di ASEAN Business Summit



JAKARTA. Menteri Perdagangan Gita Wirjawan yang akan memimpin penyelenggaraan 2011 ASEAN Business and Investment Summit menargetkan terjadinya komitmen investasi bernilai puluhan miliar dollar. Apalagi, negara-negara penyumbang investasi terbesar di Indonesia telah menyatakan komitmennya untuk hadir pada forum yang akan terselenggara 16-18 November 2011 tersebut. "Saya kira investasi yang bakal terealisasi mencapai puluhan miliar dollar," ucapnya, pada jumpa pers persiapan 2011 ASEAN Business and Investment Summit, Rabu (9/11). Target investasi itu antara lain akan disumbang beberapa negara yang telah jauh-jauh hari menyatakan niatnya untuk berinvestasi di Indonesia. Di antaranya, Korea yang sudah mengirimkan pebisnisnya berinvestasi di Indonesia. Seperti, Pohang Iron and Steel Company (Posco) yang patungan dengan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk senilai US$ 6 miliar, Honam Petrochemical anak perusahaan Lotte Group senilai US$ 5 miliar-US$ 6 miliar, Hankook Tires sekitar US$ 1 miliar-US$ 1,5 miliar, serta SK Group yang berencana menginvestasikan dana sebesar US$ 2 miliar-US$ 3 miliar. Lalu, India yang akan hadir juga pada forum investasi dan bisnis itu juga disebut berencana untuk menanamkan modal pada sektor sumber daya alam dan infrastruktur. Misalnya, GMR Infrastructure. Negara sumber investasi bagi Indonesia selanjutnya yaitu Amerika Serikat. Meski tengah dilanda krisis utang ternyata lompatan besar telah dilakukan negara tersebut akibat masuknya beberapa pebisnis besar seperti Coca Cola dan General Electric yang berniat melanjutkan minat investasinya di Indonesia. Rencana Coca Cola Amerika Serikat ternyata menular pada Coca Cola Australia yang juga berencana masuk ke Indonesia dengan perkiraan investasi sekitar US$ 1 miliar-US$ 1,5 miliar. Pebisnis lainnya diharapkan bisa terjaring lagi lewat perhelatan tahunan Australia Indonesia Business Conference (AIBC) yang akan mendatangkan 100 delegasi ke Indonesia. Selain Australia, rupanya Jepang tak mau kalah lewat industri otomotif-nya. Perusahaan seperti Toyota, Daihatsu, Suzuki, dan Honda sudah banyak berinvestasi di Indonesia dengan nilai tak kurang dari US$ 1 miliar untuk setiap proyeknya. Bahkan, pasar nontradisional seperti Rusia pun tertarik untuk menggarap proyek transportasi untuk komoditas, pembangunan pembangkit listrik, peleburan nikel, dan berbagai proyek infrastruktur. "Rusia beberapa kali bertemu saya dan bisa dibilang tertarik untuk masuk Indonesia," tuturnya. Negara harapan investasi asing untuk Indonesia lainnya berasal dari anggota ASEAN yang berkomitmen memboyong korporatnya ke Indonesia. Gita meyakini, berbagai investasi baru akan tercatat dari perhelatan itu. Hal itu terindikasi dari komitmen 700 pebisnis yang akan hadir pada 2011 ASEAN Business and Investment Summit. Jumlah itu saja sudah jauh melebihi angka pebisnis yang akan hadir pada CEO Summit APEC sebanyak 300 orang. "Bukan tidak mungkin (jumlah pebisnis di ASEAN Business and Investment) mencapai 1000 pebisnis," ujarnya. Chairman of ASEAN Business Advisory Council (ABAC) Anangga Roesdiono menambahkan, forum khusus antara ASEAN dan beberapa negara seperti India, Korea, Jepang, Amerika Serikat, dan Australia akan memudahkan penciptaan investasi baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Djumyati P.