JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menguraikan perekonomian pulau Jawa mampu merealisasikan investasi sebesar Rp 148,1 triliun atau sebesar 58,9%. Realisasi ini terdiri atas penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 37,2 triliun dan penanaman modal asing (PMA) sebesar US$ 12,3 miliar. Keterangan ini disampaikan oleh Kepala BKPM sekaligus Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan dalam konferensi pers mengenai Realisasi Penanaman Modal PMDN-PMA Triwulan IV dan Tahun 2011 di Gedung JIExpo, Kemayoran Kamis (19/1).Gita menyebutkan, sektor investasi dominan untuk koridor ekonomi pulau Jawa adalah transportasi, gudang dan telekomunikasi yang mencapai nilai Rp 7,9 triliun. Disusul kemudian dengan sektor industri logam dasar, barang dari logam, mesin dan elektronik yang mencapai Rp 5,8 triliun. Selanjutnya adalah industri mineral non logam yang mampu membukukan total investasi sebesar Rp 5,3 triliun, disusul dengan industri makanan dengan total investasi mencapai Rp 4,8 triliun. Dan posisi terakhir industri yang paling digemari untuk berinvestasi adalah industri kertas, barang dari kertas dan percetakan yang mampu menembus angka Rp 3,2 triliun. "Itu semua untuk investasi penanaman modal dalam negeri," jelas Gita Wirjawan.Sementara itu, untuk penanaman modal asing (PMA), investasi yang paling mendominasi adalah industri transportasi, gudang dan telekomunikasi dengan pencapaian investasi sebesar US$ 3,8 miliar. Disusul kemudian, industri logam dasar, barang dan logam, mesin dan elektronik, dengan angka investasi mencapai US$ 1,7 miliar. Sedangkan untuk industri listrik, gas dan air, nilai investasi yang diperoleh secara keseluruhan mencapai US$ 1,3 miliar, kemudian industri kimia dasar, barang kimia dan farmasi dengan perolehan investasi sebesar US$ 0,9 miliar. Dan terakhir adalah sektor industri alat angkutan dan transportasi lainnya yang mencapai angka US$ 800 juta.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Gita: Transportasi kuasai perkembangan investasi
JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menguraikan perekonomian pulau Jawa mampu merealisasikan investasi sebesar Rp 148,1 triliun atau sebesar 58,9%. Realisasi ini terdiri atas penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 37,2 triliun dan penanaman modal asing (PMA) sebesar US$ 12,3 miliar. Keterangan ini disampaikan oleh Kepala BKPM sekaligus Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan dalam konferensi pers mengenai Realisasi Penanaman Modal PMDN-PMA Triwulan IV dan Tahun 2011 di Gedung JIExpo, Kemayoran Kamis (19/1).Gita menyebutkan, sektor investasi dominan untuk koridor ekonomi pulau Jawa adalah transportasi, gudang dan telekomunikasi yang mencapai nilai Rp 7,9 triliun. Disusul kemudian dengan sektor industri logam dasar, barang dari logam, mesin dan elektronik yang mencapai Rp 5,8 triliun. Selanjutnya adalah industri mineral non logam yang mampu membukukan total investasi sebesar Rp 5,3 triliun, disusul dengan industri makanan dengan total investasi mencapai Rp 4,8 triliun. Dan posisi terakhir industri yang paling digemari untuk berinvestasi adalah industri kertas, barang dari kertas dan percetakan yang mampu menembus angka Rp 3,2 triliun. "Itu semua untuk investasi penanaman modal dalam negeri," jelas Gita Wirjawan.Sementara itu, untuk penanaman modal asing (PMA), investasi yang paling mendominasi adalah industri transportasi, gudang dan telekomunikasi dengan pencapaian investasi sebesar US$ 3,8 miliar. Disusul kemudian, industri logam dasar, barang dan logam, mesin dan elektronik, dengan angka investasi mencapai US$ 1,7 miliar. Sedangkan untuk industri listrik, gas dan air, nilai investasi yang diperoleh secara keseluruhan mencapai US$ 1,3 miliar, kemudian industri kimia dasar, barang kimia dan farmasi dengan perolehan investasi sebesar US$ 0,9 miliar. Dan terakhir adalah sektor industri alat angkutan dan transportasi lainnya yang mencapai angka US$ 800 juta.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News