Gita Wirjawan bantah mundur karena kasus beras



JAKARTA. Gita Wirjawan membantah pengunduran dirinya dari Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II sebagai Menteri Perdagangan bertujuan untuk mendongkrak popularitas. Ia menegaskan alasan mundur semata-mata agar fokus di Konvensi Capres Partai Demokrat.

"Tidak benar saya mundur karena ingin dongkrak popularitas. Ini karena saya ingin fokus terjun ke dunia politik. Saya tidak ingin kinerja di pemerintahan menjadi terganggu karena keikutsertaan saya di konvensi," kata Gita saat pelantikan pengurus PBSI Banten, di Hotel Grand Zuri, Serpong, Senin (10/2).

Gita mengatakan, ikut konvensi Partai Demokrat membutuhkan energi yang besar. Bila tetap duduk sebagai Mendag, ia mengaku tidak bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Daripada terganggu, ia memilih untuk mundur. Gita mengatakan, terkait kemundurannya, ia sudah mendapatkan undangan istana. Mengenai isi undangan, Gita belum tak bersedia menyebutkan.


Yang jelas, pilihan mundur sebagai menteri sudah final. Dikatakannya, keputusannya itu juga mendapat persetujuan dari istana. Hingga saat ini Gita mengaku belum tahu siapa pengganti dirinya sebagai Menteri Perdagangan.

Terkait hal itu, pria 48 tahun ini menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sebab, dikatakannya Presiden lebih mengetahui kebutuhan di Kemendag. "Untuk pengganti saya, itu hak prerogatif presiden. Sebab, presiden pasti tahu kebutuhan di Kemendag saat ini," kata Gita.

Gita juga meluruskan pengunduran diri terkait impor beras ilegal. Menurut dia, impor beras sudah sesuai peraturan yang berlaku. Bahkan kata dia, produksi beras Indonesia surplus yakni mencapai 35 juta ton. Sementara yang impor adalah beras untuk tipe tertentu dengan kualitas yang berbeda. "Jadi tidak ada yang saya langgar kok. Ini sesuai dengan aturan berlaku," ujarnya.

Pengamat Politik dari Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) Ahmad Humaedi, menilai pengunduran diri Gita di tengah berbagai persoalan malah akan menjadi bumerang bagi dirinya yang tengah bertarung di Konvensi Capres Partai Demokrat. Publik bisa saja menilai Gita sosok yang lari dari masalah di tengah berbagai persoalan. "(Mundur sebagai Mendag) tidak akan menaikkan elektabilitasnya. Sebaliknya, citra Gita akan merosot," kata Ahmad.

Ahmad mengatakan tidak ada prestasi yang menonjol selama Gita menjabat Menteri Perdagangan. Sebaliknya, harga cabe dan kebutuhan pokok terus melonjak. Publik, katanya akan menduga-duga alasan pasti Gita mengundurkan diri. "Publik akan menilai apakah pemimpin yang baik saat ada persoalan beras impor ilegal," ujarnya.

Meski begitu Ahmad meyakini Gita telah memiliki hitung-hitungan politik hingga ia memutuskan mundur sebagai menteri dan memilih fokus ke Konvensi Capres. Menurutnya, dengan fokus ke Konvensi berarti Gita telah matang menyiapkan diri menjadi calon presiden. (Gopis Simatupang)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia